"Permisi, Tuan."
Kim Taewoo tak jadi menyuap sarapan paginya ketika salah satu pegawai rumah tangganya datang menyela. Dia menoleh dan menyambut telpon rumah yang disodorkan oleh wanita itu. Keningnya berkerut bingung. Siapa yang menghubungi nomor telpon rumah di pagi hari seperti ini?
"Dari siapa?" tanya Taewoo.
Dan mata Kim Taewoo terbuka lebar saat mendengar pegawainya tersebut menyebutkan nama... "Bae Jonghyun. Beliau meminta untuk segera disambungkan dengan Tuan karena ini sangat penting."
Kim Taewoo bingung setengah mampus. Bayangkan saja, seorang Bae Jonghyun yang merupakan saingan terbesarnya dalam bisnis pembangunan di seluruh penjuru Korea Selatan itu menelponnya pagi-pagi seperti ini. Semua orang yang bergelut dan hidup dalam dunia bisnis di negara ini tahu kalau mereka mempunyai hubungan yang sangat buruk. Daripada mati penasaran, Kim Taewoo pun berdeham dan menerima sambungan telepon tersebut.
"Halo?"
"Kim Taewoo, saya tidak perlu berbasa-basi untuk menanyakan kabar kau, karena ini jauh lebih penting."
Raut wajah Kin Taewoo terlihat tak ramah meski ini hanyalah percakapan lewat telepon. "Silakan saja bicara, Bae Jonghyun."
"Katakan dimana anakmu, Kim Taehyung sekarang?"
"Maksudmu?" Dahi Kim Taewoo mengernyit mendengar nama anak bungsunya disebut oleh musuh bebuyutan di dunia bisnisnya itu.
"Jangan pura-pura bodoh, Kim Taewoo. Apa sebenarnya yang kamu rencanakan? Kau menyuruh anak kau, Kim Taehyung untuk menggoda anakku. Begitu? Picik sekali kau, Kim Taewoo!"
"Apa maksdumu, Bae Jonghyun? Saya tidak mengerti!"
"Kim Taehyung, anakmu membawa lari anakku, Bae Joohyun!! Kemana anakmu membawa anakku pergi?! Akan saya beri waktu untuk menemukan mereka, sebelum perusahaanmu terancam!!" kata Jonghyun penuh amarah.
Kim Taewoo tak habis pikir dengan apa yang diucapkan saingannya tersebut. "Apa kamu sedang mengancam saya?"
"Saya sungguh-sungguh, Kim Taewoo!! Pisahkan mereka sekarang juga, sebelum semua yang kau bangun runtuh dalam hitungan jam!!"
"Bae Jonghyun, kalau sampai semuanya tidak terbukti, maka perusahaan kamu yang akan saya runtuhkan!!" ancam Taewoo balik, tak terima dengan tuduhan tak berdasar itu.
"Silakan!! Silakan saja. Cek saja media sosial anak saya sekarang!! Anakmu itu jelas-jelas telah merusak anakku!! Dia telah mempengaruhi pergaulannya dan menjerumuskan anakku!!"
Mendengar bahwa lelaki ambisius tersebut tengah menghina putra bungsunya, Kim Taewoo jelas tak terima. Pria paruh baya itu tersulut amarahnya dan menghentak meja makan.
"Jaga mulutmu, Bae Jonghyun!! Kalau benar terbukti mereka tengah bersama, kita lihat saja siapa yang menggoda siapa!!"
Di seberang sana terdengar kekehan sinis dari Tuan Bae. "Baik! Temukan anakmu sekarang! Aku akan menjemput putriku dan jangan harap anakmu dapat menemui Bae Joohyun lagi! Meski pun dia memohon padaku!"
Sambungan telepon pun dimatikan secara sepihak. Menyisakan Kim Taewoo yang mengatur napas karena emosi. Tuan Kim pun berteriak memanggil kepala pegawai rumah tangga dan memerintahkan untuk mencari keberadaan putra bungsunya itu. Dia juga menyuruh untuk mengecek media sosial Bae Joohyun, putri tunggal Bae Jonghyun tersebut. Dan kurang dari sepuluh menit, setelah membuka media sosial cewek itu, Tuan Bae dapat memastikan dimana keberadaan Taehyung berada.
Kim Taewoo segera meminta supir pribadinya untuk mengantarkannya ke salah satu villa keluarga Kim yang dibangun oleh mendiang ayahnya. Dengan geram, Taewoo terus-menerus mencurahkan kemarahannya. Dia meminta salah satu kaki-tangannya untuk mengorek informasi apakah benar Kim Taehyung selalu bersama dengan Bae Joohyun. Dan jawaban yang dia dapatkan benar-benar mengecewakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCHANTED
Fanfiction'Have we met?' Seperti itulah kesan yang tersirat dalam benak Kim Taehyung dan Bae Joohyun saat pertama kali mereka bertemu. Yakinlah, ini adalah pertemuan pertama. Namun entah mengapa ada sebuah rasa yang membuat mereka berkata dalam hati, '...ench...