"Gue balik dulu ya." Bae Joohyun mengambil tas selempangnya seraya berdiri dari tempatnya duduk yang nyaman itu.
"Yaaah... Princess buru-buru banget sih," celetuk Jung Hoseok dengan wajah cemberut yang dibuat-buat.
"Lo tau sendiri lah, Hoseok," sambung Seungwan, "jangan lupa sering-sering maen ke sini, Joo."
"Eum! Gue usahain. Bye, guys."
"Iye, ati-ati!!"
Cewek yang mengenakan kemeja polos itu berjalan dengan santai keluar dari area gedung Student Center. Dia berniat menghubungi Pak Han setelah sampai tepat di gedung fakultasnya. Bae Joohyun sengaja berjalan kembali ke gedung fakultas agar supirnya tidak melaporkan seluruh kegiatannya pada Papa. Bisa runyam nantinya. Dia bisa saja dipindahkan kuliah ke Jepang jika orang tuanya tahu kalau Joohyun tidak menuruti larangan mereka. Dia tidak ingin itu terjadi. Sebisa mungkin, Joohyun menutupi kegiatan bersama UKM yang tidak disukai oleh Papa.
Namun, saat dia hampir menuju gerbang Student Center, langkahnya terhenti ketika mendengar namanya dipanggil.
"Bae Joohyun!"
Suara itu... suara yang tidak terlalu asing untuk pendengaran Bae Joohyun. Jangan bilang kalau dia...
"Kim Taehyung," gumamnya.
Cowok yang terengah-engah setelah berlari itu sudah berada di depannya. Terpampang jelas sebuah senyum khas di wajah Kim Taehyung. Ekspresinya seolah-olah dia baru memenangkan lotre besar-besaran. Tentu saja dia senang bukan kepalang, mimpi apa dia semalam sampai bisa bertemu bidadari pujaannya di sini?
"Abis dari mana?"
Joohyun membenarkan letak tali tas di bahunya. "Dari Sekret, kamu sendiri?"
"Sama, aku juga dari Sekret." Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bingung mau bicara apa, tapi juga tidak mau percakapan ini usai. "Kamu mau kemana?"
"Aku mau ke fakultas."
"Oh, ada kelas ya?"
Joohyun menggeleng. "Nggak kok, aku mau nunggu jemputan di sana."
Taehyung terdiam lagi. Jemputan? Siapa yang menjemputnya? Cowok? Apa Bae Joohyun sudah punya pacar?
Sebelum pertanyaan semakin menumpuk di kepala, Taehyung pun berkata, "Dijemput siapa? Pacar kamu?"
Ah, cowok ini lucu sekali. Rasanya Joohyun ingin meledakkan tawanya. Tapi tidak, dia hanya tersenyum dan menjawab, "Pacar? Aku nggak punya pacar."
Jawaban Bae Joohyun membuatnya ingin berteriak dengan keras. Namun dia tidak mungkin melakukan itu, bukan? Kelewat memalukan. Maka dia mengepalkan kedua tangannya di belakang punggung, menahan dirinya untuk tidak bersorak. Ah, cewek ini! Benar-benar membuatnya gila!
Joohyun memandangan cowok di depannya dengan aneh. Dia jadi bingung, kenapa Taehyung senyum-senyum sendiri?
"Kim Taehyung, kamu nggak pa-pa?"
"Oh-eh, nggak, nggak pa-pa."
"Oh... Ya udah, kirain deh," Bae Joohyun tersenyum. "Eum... Kalo gitu aku duluan ya."
Duluan? Tunggu! Hanya sampai di sini saja? Apakah pertemuan dan percakapan inu harus usai sekarang? Tidak akan.
"Aku anterin mau?" tawar Taehyung.
"Hm?"
Taehyung menyeringai, "Maksa."
Joohyun tertawa kecil. Dan Taehyung pun lupa dengan permintaan Ketua Mapala untuk membeli keperluan UKM. Bodo amat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCHANTED
Fanfiction'Have we met?' Seperti itulah kesan yang tersirat dalam benak Kim Taehyung dan Bae Joohyun saat pertama kali mereka bertemu. Yakinlah, ini adalah pertemuan pertama. Namun entah mengapa ada sebuah rasa yang membuat mereka berkata dalam hati, '...ench...