(Kinan POV)
Dulu ketika SMA, aku sering memikirkan bagaimana nanti jika aku kuliah. Namun, sekarang ketika telah di dunia perkuliahan, aku merasa ada begitu banyak hal yang berbeda dari ekspektasiku. Kalo kata ayah "kuliah itu santai", tapi kalo kata aku tidak ada santai-santainya sama sekali, laporan bertubi-tubi harus dikerjakan, hingga sebagian waktuku habis diperpustakaan.
Sepersekian sekali , aku sering mengeluh tapi ibu selalu menguatkan "tidak ada hasil yang menghianati proses". Yah, memang benar katanya. Kekuatan beliaulah yang membuatku tetap kuat pada pilihanku. Meski sulit, aku tetap menjalaninya karena ini pilihan yang aku inginkan, menjadi dokter gigi (insya allah). Sedangkan ayah begitu menginginkanku menjadi arsitektur sepertinya. Namun apa daya aku lulus di pilihan pertamaku. Ayah begitu marah ketika tau aku lulus dipilihanku, namun lambat laun ia pun menerima keputusan dari-Nya. Selama kuliah kebanyakan hari-hariku kuceritakan pada ibu, tak banyak yang aku ceritakan pada ayah apalagi mengeluh padanya sebab karena satu hal yang tadi kuceritakan.
Dikota daeng ini, aku kuliah bersama sahabatku dentin, tetapi kami berbeda fakultas. Meskipun begitu kami tetap bersahabat baik
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling on off
General FictionKinan Mahasiswa Kedokteran gigi yang memilih mematikan perasaannya pada kekasihnya yang seorang pilot, hanya karena kekasihnya tak pernah berkabar lagi. Denish seorang assisten dosen di salah satu fakultas kedokteran gigi yang memilih mematikan...