Subuh hari, seperti biasanya pak winata, selalu membangunkan anak laki-lakinya untuk shalat subuh berjaamah dimesjid. Ia sama sekali tidak ada lelahnya, padahal ia baru saja nyampai dari singapure. setiba dirumah, ia langsung menuju kekamar anaknya,. Dan betapa terkejutnya ia melihat dilantai kamar anaknya ada bra, baju dan celana jeans berserakan. Ditambah lagi seorang gadis melengking kecil kehadapan denish. Ia langsung saja naik pitam dengan cepat menggoyangkan badan anaknya sambil memukul badannya
"hey denish apa yang kamu lakukan, ayo cepat bangun."
"aapaan sih yah, denish mau tidur." Sambil tangannya ingin memeluk bantal, namun ia malah memeluk sosok gadis. Sontak ia tergelonjak kaget melihat penampakan seseorang gadis yang hanya menggunakan tantop dan short pendek ditambah lagi dirinya yang tidak memakai baju dan hanya menggunakan boxer. "kok ada perempuan dikamar aku yah?"
Tanpa perhitungan ayah denish menampar pipi anaknya keras, denish meringis keras hingga kinan terbangun, samar-samar matanya terbuka.
"Kamu, cepat pakai bajumu." Ia seolah bermimpi, ia baru ingin mencerna semuanya baik-baik. Kinan terkaget dan betapa terkejutnya ia melihat seorang bapak-bapak menujuknya. "dan kalian berdua saya tunggu diruang keluarga, jelaskan semuanya."
Denish terlihat frustasi, lalu beranjak kekamar mandi. Kinan bingung dengan semuanya, baru merutuki dirinya. Betapa bodohnya dia, karena memiliki kebiasaan membuka pakaiannya ketika tidur. Ia percaya ini semua karna kesalahpahaman, lalu ia beranjak memungut pakaiannya dan memakainya kembali.
***
Denish keluar dari ruang ganti baju, ia melangkah pasti kedepan tanpa melirik kinan yang tengah menangis. Namun, denish tau kinan menangis karena kerap kali ia mendengar sesenggukan kecil. Ia melangkah keluar pintu hingga tangga, namun ia kembali lagi ke kamarnya. Berdiri di ambang pintu.
"kenapa tetap disitu? Kamu cepat cuci muka, lalu turun ikut denganku."
Kinan cuman mendongakkan kepalanya, tanpa bergerak. Denish pun marah dibuatnya, lalu dengan kasar meraih tangan kinan menuju westafel kamar mandi. Dan menciprakkannya dengan air.
"aku nggak ingat apa yang terjadi semalam? Dan aku yakin, sama sekali belum menyentuhmu. Tapi, yang tidak habis aku fikir, kenapa kamu bisa dikamarku? Kenapa kamu bisa tidur disampingku? Ataukah mungkin kamu sengaja melakukannya, untuk menjebakku?"
"aku, aku" jawab kinan terbata-bata "aku juga yakin kamu belum melakukan apa-apa padaku, maaf ini semua salahku. Semalam dentin membawaku kekamarmu. Katanya dia ingin istirahat 1 jam dikamar. Sambil menunggunya, aku diizinkan untuk melihat isi kamarmu sambil membaca buku diperpustakaanmu. Aku membaca buku di ranjangmu, hingga tanpa sadar aku tertidur. Aku punya satu kebiasaan buruk kak, aku sering sekali membuka bra dan pakaianku ketika tidur. Karena aku begitu tidak nyaman." Jelas kinan sambil menunduk, rambutnya menutupi wajahnya.
"astaga kamu, hmmm pantas saja ayah berfikir yang tidak-tidak. Pokoknya kamu harus jelaskan ke ayah semuanya." Lalu denish menarik paksa pergelangan tangan kinan hingga menuruni anak tangga dan tiba diruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling on off
General FictionKinan Mahasiswa Kedokteran gigi yang memilih mematikan perasaannya pada kekasihnya yang seorang pilot, hanya karena kekasihnya tak pernah berkabar lagi. Denish seorang assisten dosen di salah satu fakultas kedokteran gigi yang memilih mematikan...