KINAN POV
Aku tiba dirumah pukul 10.00 malam . aku langsung mandi dan duduk bersandar diranjang kecilku, aku masih mengingat kejadian tadi. Disaat aku berusaha melupakannya, dia datang lagi. aku mendengus kesal dibuatnya dengan satu kali hentakan aku menarik selimut, dan membenamkan diriku didalamnya. Aku berharap selimut ini akan mengatarkanku pada tidurku.
Namun gagal, sejenak kemudian aku membuka selimutnya lagi. susah sekali mataku terpejam, padahal tubuhku sudah kehabisan banyak energy dan mataku sudah begitu berat. Bayangan karya selama di café' tadi masih tergiang. aku sudah berusaha mengakhiri ingatanku tentang karya, namun ingatan itu semakin mencengkram.
Tiba-tiba dering telpon berbunyi. Itu dari Karya. "Kebetulan sekali" ujarku. butuh waktu lama hingga aku memutuskan mengangkat telponnya.
Di ujung sana seseorang sedang berbicara.
"HALO KI? KAMU APAKABAR? IM SORRY , I MISS U"
aku mendengar dua kata jitu yang mebuatku salalu kalah, jatuh tak berdaya. Lama aku terdiam, untuk mendengarkan penjelasan darinya. Namun diujung sana suara itu juga terdiam hingga aku memutuskan berbicara "KARYA ARE YOU STILL THERE?
Terdengar suara sesenggukan seperti menangis . apa mungkin karya menangis? Dia memang cowok paling perasa tapi super cuek.
"Yes, I'm still there. Sorry for my mistake."
"Don't say anything today, I wanna sleep. I'm very tired"
"ya udah, tunggu aku ditaman dentistry besok. aku mau Jelasin semuanya. Please come ki."
Dengan berat hati kinan menjawab iya
***
Esok harinya
Seperti biasaanya ditaman dentistry kinan duduk bersama si putih, macbook kesayangannya. Lama kinan menunggu, sungguh ia paling benci yang namanya menunggu. Yaah daripada suntuk dibukalah siputih ia langsung menjalajah ke dashboard biru tuanya. Di berandanya ia menemukan lagi-lagi tulisan dari si laki-laki misterius dengan nama akun, Anomaliteeth.tumblr.com
"Satu hal yang ku kepelajari dari gigi ia memiliki kekuatan yang tahan lama. Kuharap kau juga begitu dalam menjalani hidup ini. Kau selalu akan kuat. Dan kekuatan itu akan tahan lama."
Tak lama berselang si karya datang diam-diam dan langsung duduk disamping kinan. Kinan terlalu focus hingga tidak tau kalau dari tadi karya sudah lama duduk memperhatikannya. Hingga suara deheman karya lalu menyadarkannya.
"eh, kamu udah datang."
"He'eh udah dari tadi ." dengan nada suntuk
"wait" kinan lalu merapikan barang-barangnyya lalu kembali bertanya "jadi mau cerita disini atau di kantin aja?"
"dikantin aja deh. Aku belum makan nih, tadi abis selesai ngurus barang-barangku dibandara aku langsung kesini. Maaf ya aku agak telat, soalnya bandara ke perintis macet banget"
Kinan menganggukan kepalanya lalu berjalan menuju kantin disusul karya dibelakangnya.
setelah sampai mereka langsung mengambil kursi paling pojok dan sedikit orangnya untuk membuat pembahasannya lebih privasi. Dan langsung saja si pelayan mendekat dan karya memesan nasi goreng dan jus jeruk. Sedangkan kinan membuka bekalnya.
"kamu masih sama ya, suka buat dan bawa bekal sendiri."
"kamu juga masih sama suka makan nasi goreng"
"jadi, karena kita masih sama. Apa mungkin kita masih bisa bersama?"
Kinan tersenyum mengiyakan
Pikiran karya melayang membayangkan kinan bersikap manis dan dia mengiyakannya. Tapi ya boro-boro seperti bayangnya.
Kinan malah dengan ketusnya bertanya "jadi,Kamu kenapa kembali ?"
"Aku kembali karena udah selesai. Seharusnya baliknya bulan depan tapi ini dipercepat"
"Kenapa nggak ngasih kabar?"
"aku sibuk ki. Banyak hal yang dilakuin disana. Maen hape aja susah."
"alah kamu alasan banget ya kak, sibuk kok masih bisa fotbar dengan temen sendiri. Masih bisa jalan berdua, mkaan siang bareng. Aku liat kok karya di tag sama si ganjeng aurel."
"aku tuh ga ada apa-apanya sama dia. Kami cuman kebetulan duduk di meja yang sama pas makan siang dan para kru pesawat pun makannya diresto yang sama kok. aku nggak ngabarin kamu karena selama penerbangan hape harus mati dan kamu tahu itu kan? ."
"tapi kaan jauh-jauh hari kamu bisa ngabarin aku, karya. Aku tuh capek mikirin kamu, tiap malem nungguin kabar kamu, kamu nggak taukan betapa khawatirnya aku."
"aku tau, aku baca kok setiap pesan kamu diline pas ada wifi. Cuman aku lagi nggak avelebel untuk ngebales semuanya. Maafkan aku ki"
Kinan mendengus kesal. "ya udah kak. Kamu emang terlalu cuek dengan hubungan kita. Kita berhenti sampai disini."
"apa kita nggak bisa mulai dari awal lagi?"
"aku rasa enggak deh, aku mau focus dengan kuliahku karya. Aku nggak yakin bisa se avelebel dlu, aku nggak yakin bisa ngabarin kamu terus, aku nggak yakin mau lanjutin hubungan ini. Kemarin aku marah-marah karena aku ngerasai hal demikian, aku takut kamu ngerasain hal sama kayak aku"
"aku nggak akan seperti itu ki"
"kita belum ngejalaninnya. Jadi kamu bisa bilang hal demikian"
Aah sulit sekali kinan berhadapan dengan karya. Dadanya terlalu sesak untuk ngehadapin semua ini.
"yaudah gih, nasi kamu Dimakanlah."
"aku nungguin kamu."
"tuh nasi gorengku udah datang."
Lama kinan terdiam
"Kenapa nggak dimakan?"
"rasanya sesak karya. Aku jadi nggak nasfu makan."
"Sama aku juga begitu. Tapi tetap Dimakan atuh, mubassir."
"iya deh"
Makan bersama setelah selesai karya memulai berbicara.
"ki, meskipun kita nggak sama-sama lagi. aku harap hubungan kita baik-baik saja. Kamu jangan sungkan kalau perlu apa-apa."
"iya kak arya."
"Eh kamu panggil karya saja. Aku sudah nyaman dengan panggilan itu."
KARYA IS KAK ARYA
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling on off
General FictionKinan Mahasiswa Kedokteran gigi yang memilih mematikan perasaannya pada kekasihnya yang seorang pilot, hanya karena kekasihnya tak pernah berkabar lagi. Denish seorang assisten dosen di salah satu fakultas kedokteran gigi yang memilih mematikan...