[01. malam]

3K 562 103
                                    

cerita ini mengandung kehaluan tingkat tinggi

Follow Instagram: switcandys
Kalian bisa liat video trailer PANTHERO SECRET di sana.

Selamat membaca para jomblo bucin.

Selamat membaca para jomblo bucin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-1 TAHUN BERSELANG-

Cakra Zafran Januarta, Adimas Jaya Ginanjar, Razak Al-Razzan A.

Tiga laki-laki itu berdiri di depannya sekarang, menghadang jalurnya untuk pulang. Berdiri dengan sok gagah, mereka memberikan tatapan intimidasi pada Nindi yang sendirian di atas motor dengan mesin menyala. Mereka mungkin sengaja berhenti di bagian jalan sepi.

Kalau kalian bingung dari mana Nindi tahu nama para laki-laki itu? Yah mungkin karena mereka selalu bertemu di arena balap. Nindi sudah cukup kesal karena tahu salah satu dari mereka adalah laki-laki yang sudah menyakiti sahabatnya.

Sekarang apa lagi yang akan mereka lakukan?

Apa mereka marah karena kalah pada balapan tadi? Atau... mereka tahu Nindi adalah seorang perempuan?

"Turun lo!" teriak cowok berlesung itu menenggerkan helmnya.

Namanya Cakra, cowok dengan poni ikal panjang yang selalu berpakaian swag aneh. Di sekolahnya, ia bisa dibilang populer, mungkin karena dia cucu pemilik SMA Darma Trisakti, juga tampangnya yang agak mendukung. Mata coklat, dengan warna kulit eksotis. Lumayan untuk di sebut tampan dan manis.

Tapi tolong digaris bawahi, Nindi sama sekali tak tertarik pada Cakra!
Kabarnya menyebar dengan cepat, katanya ia akan pindah ke sekolah Taruna Ursula—tempat dimana Nindi bersekolah sekarang. Tapi tak tahu kapan. Ini merupakan kabar buruk bagi Nindi. Tentunya, sebab Nindi membencinya. Ia bisa jadi ancaman bagi karir balapnya.

Nindi memang typikal orang yang memegang teguh prinsip "musuh sahabat gue, adalah musuh gue juga"

Dengan pasrah hati Nindi turun dari motornya lalu berdiri melipat kedua tangannya di depan dada dengan percaya diri.

Cakra menyisir rambutnya ke belakang, melangkah mendekat ke arah Nindi, sok menebar pesona.

"Ck, jadi lo yang namanya Vante?" setelah mengucapkan itu, Cakra berbalik menatap teman-temannya memberikan senyum meremehkan di dukung teman-temannya yang berteriak Wuuu!. Seakan Nindi bukanlah tandingannya.

Nindi hampir bersuara. Ah iya lupa. Sekarang ia sedang berpura-pura menjadi Vante. Ia meminjam identitas kakaknya agar bisa ikut balapan liar di Panthero. Sebab perempuan pelajar tak diperbolehkan ikut apalagi umur legalnya harus 19 tahun. Menyebalkan sekali.

"Lo, si pendek, jelek yang berani nantangin gue?" Cakra mendorong kepala Nindi beberapa kali seiring penekanan kata-kata hinaannya.

Masih dalam keadaan memakai helm dengan visor tertutup, Nindi mencibir kesal. Ingin rasanya ia mempraktekkan gerakan taekwondo andalannya, yaitu menendang kepala Cakra dengan gerakan berputar.

PANTHERO SECRET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang