[08/2 secret]

728 147 13
                                    

Pa kabar nih?
Udah ngeh nggak apa yang terjadi?
Maaf ini cuma kelanjutan dari part 08 bagian 2

Pa kabar nih?Udah ngeh nggak apa yang terjadi?Maaf ini cuma kelanjutan dari part 08 bagian 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 
"Jangan percaya sama satu pihak. Kalau lo belum tau apa yang terjadi Cak! Gue emang brengsek, tapi gue nggak bakal se bajingan itu ngambil perawan sepupu sahabat sendiri!" Tekan Razak sebelum melangkah keluar. Bajunya yang kotor di tepuk-tepuk agar tak kusut. Walaupun ia habis di permalukan, ia tetap berjalan penuh percaya diri menegakkan kepalanya.

Yuna sempat terpesona dibuatnya. Di tambah lagi darah di ujung bibir Razak menambah aura badboynya.

Ah sial!!

Untunglah tak ada Jessica, ia bisa berlari ke sahabat aslinya bukan buatan terpaksa dengan Alexa dan Jessica. Yaitu bersama Rere dan Nindi. Tapi sayangnya kini tinggal Rere karena Nindi sedang sakit.

"Tumben Jessica ga masuk. Ish! Rere kemana juga sih. Malah ngikut ilang!" Omel Yuna.

Beralih ke masalah tadi. Sepertinya Cakra benar-benar sudah salah paham, jika Razak benar berarti Alexa sudah berbohong padanya. Alexa kemudian diseret keluar oleh Cakra. "Lexa... jelasin ke gue!" Matanya melotot kesal dengan gigi bergesekan.

"Ma-maaf Cak!" Ucapnya seiring mereka berjalan. Yang membuktikan Alexa sudah berbohong pada Cakra dan mengkambinghitamkan Razak.

_____

Jessica🐒
|Sorry Yun. Hari ini gue minta tolong
|izinin ya. Soalnya adek gue
|meninggal.

Yuna membelalak setelah membaca pesan singkat aneh itu. Sejak kapan Jessica pandai meminta tolong?

Loh? Daffa Jess?|

Jessica 🐒
|Iyya.

 
°°°

"Ma, aku mau gantiin Nindi. Kalau kayak gini terus, dia bisa mati kehabisan darah" ucap Vante masuk tanpa permisi ke kamar sang bunda. Wajahnya memerah, kesal. Nindi sudah membaik di kamarnya, ia masih harus tertidur untuk memulihkan tenaganya.

"Yasudah. Tumbalkan dia" jawab Serena enteng tanpa pikir panjang.

"Mama!!" Bentak Vante.

"Kenapa kamu terus mengulur waktu Vante?! Apa kamu mau menggantikan dia?!" Serena kini benar-benar marah. Mungkin itu semua karena perubahan putranya semenjak ia mengadopsi Nindi. Entah apa yang sudah diperbuat gadis itu pada putranya.

Sebenarnya Nindi tak akan hidup enak seperti itu jika bukan karena permintaan Vante. Serena pun juga heran dengan sikap anak tunggalnya itu.

Dibalik rahasia besar yang tak Nindi ketahui. Vante lah yang menjadi jaminan atas rumah keramat yang ia tempati, bayaran atas semua harta dan kenikmatan yang keluarganya peroleh selama beberapa tahun ini.

Orang luar akan merasa iri melihat kehidupan konglomerat berkecukupan yang menempati perumahan di komplek mewah itu, namun jika tahu rahasia gelapnya, maka tak akan ada satupun orang yang mau tinggal di sana. Kecuali ia memang gila harta, ia akan memilih uang daripada anaknya sendiri, hanya jika ia berani membunuh seorang gadis perawan tanpa ketahuan.

Seperti salah satu rumah yang pernah Nindi hampiri tengah malam beberapa hari lalu. Kelam dan suram menyelimuti rumah itu sesaat setelah pemiliknya pergi meninggalkan rumah tersebut. Entah mengapa mereka pergi tanpa barang-barang berharga yang ada di rumahnya.

Gosip yang beredar mengatakan bahwa putri mereka bunuh diri sebab tak sanggup menahan beban sekolah, les dan pelajaran yang hampir 24 jam dalam sehari, namun kata yang lainnya, gadis itu lelah jika harus ke rumah sakit untuk mendapatkan donor darah.

Aturan: Setiap rumah wajib memiliki seorang gadis perawan untuk dijadikan tumbal. Jika hendak tinggal untuk selamanya di rumah tersebut dengan harta yang tak ada habisnya, maka daging gadis tersebut harus di jadikan sesajen makan malam untuk para arwah iblis yang memiliki tanah keramat yang kini mereka tempati.

Dan pastinya, para pemilik rumah lah yang harus memakannya sampai habis tanpa tersisa.

Menjijikkan, namun menggiurkan bagi penggila harta. Maukah kalian memakan daging putri kalian sendiri?

Jika berniat tinggal untuk waktu yang sebentar, maka ia tak perlu membunuh gadis tersebut, cukup setiap malam Jum'at, darah sang gadis harus di minum oleh sang penjamin. Yaitu orang yang bertanggung jawab, jika tak ada setoran darah hari itu juga.

Tak ada yang tahu setiap rumah, siapa sang penjaminnya. Bisa jadi itu Ayah, Ibu, atau anak kandung mereka. Semuanya bisa ditentukan asal mau mengikuti aturan dan tak melanggar batas waktu yang ditentukan.

Dan dalam kasus Vante. Ia tak mau ambil resiko kehilangan orang tuanya. Maka dari itu, ialah yang menawarkan diri untuk menjadi jaminan. Jika ia lupa meminum darah Nindi, maka ia akan mati.

TBC.

Seru nggak?
Jangan lupa vote ya.

PANTHERO SECRET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang