Nindi bergegas mengejar Vante tapi mungkin karena cowok itu sangat marah, makanya ia benar-benar berusaha menghindar dari Nindi, langkahnya terlalu cepat meski Nindi sudah berlari.Aish kok bisa langkahnya panjang banget sih!
Cowok itu menghilang setelah berbelok, saat Nindi menyusul sampai di belokan menuju tangga roof top Vante benar-benar sudah tidak ada. Ia mencari-cari keberadaan sang kakak namun nihil, pintu atap tergembok, jadi ia tak mungkin ke sana. Ingin kembali ke kelas, Nindi berbalik, kakinya refleks mengerem terhenti ketika melihat sosok Alexa yang sedang berjalan cepat ke arahnya, wajah tertekuk itu pasti sedang kesal.
Mampus.
Nindi buru-buru bersembunyi, tanpa pikir panjang ia menarik gagang pintu di sebelahnya memasuki salah satu kelas tanpa permisi, untungnya tak ada siapapun di kelas. Alexa terlihat sangat gelisah, ia mengelap tangannya terus menerus dengan sapu tangan miliknya seakan ia baru saja memegang kotoran.
"Egh! Kok nggak ilang sih!!"
"Aarghhh nyebelin banget!!"
Itu yang berkali-kali Alexa ucapkan. Padahal tak ada apapun di telapak tangannya.
Gudubrak!
Nindi berbalik, "Eh?!"
Matanya menyipit melihat ke arah sumber suara tadi. Perasaan kelasnya kosong. Kok ada suara?
Nindi meneguk ghaib, melangkah ke arah salah satu meja dengan sok berani padahal lututnya sudah gemetar, plis plis jangan hantu! Tak lama tiba-tiba muncullah Vante yang berposisi cool padahal mungkin tadi dia habis terantuk. Nindi menahan untuk tidak tertawa.
"Kak Vante?!"
Cowok itu terlihat gelagapan, Nindi sampai bingung, mengapa Vante keluar dari bawah meja. Apa ia bersembunyi juga? Dari siapa? Tidak mungkin darinya kan. Nindi menggeleng tak habis pikir dengan kelakuan kakaknya.
"Nga-ngapain di sini?!" Tanya sang kakak.
"Loh? Harusnya aku yang nanya kak. Kakak ngapain sembunyi?"
"Gue lagi marah"
"Sama siapa?" Sepertinya otak Nindi masih loading.
Vante melirik kesal, mendengus memperlihatkan kemarahannya. Nindi benar-benar tidak peka dengan keadaan yang baru saja terjadi. Apa menurutnya, berpelukan itu hal yang lumrah?
"Bego" gumam Vante dengan nada kesal, melangkah keluar dari kelas tersebut.
BRUKK!
Baru saja ia hendak menarik gagang pintu. Suara ambruk membuat Vante berbalik seketika. Ia terkejut bukan main, Nindi malah tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri di tempatnya berdiri. Sontak Vante langsung panik menghampiri sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANTHERO SECRET [END]
Teen Fiction❗ THRILLER, FANTASI AND A LITTLE ROMANCE IN THIS STORY❗ Yang suka teori! Sini ngumpul! Mengungkap sebuah rahasia dari sekolah dan real estate elite. Bagaimana jika sebuah perumahan elit yang di tempati para konglomerat menyimpan rahasia besar ter...