28

24 2 1
                                    

Sudah 2 minggu mereka menjalin hubungan dan mereka semakin lengket.
Tanpa disadari,perlahan-lahan Firga mulai merasakan nyaman saat berada di samping Dhirga.
Bahkan Dhirga pun semakin posesif terhadap Firga karena tak ingin kehilangan Firga.
Firga dilarang dekat-dekat dengan pria manapun selain dia.
Bahkan Dhirga sering cemburu dengan Bang Rey yang status ya adalah kakak kandung nya Firga.
Entahlah,,
Dia takut akan rasa itu.
Dia tak mau rasa itu menggorogoti hatinya. juga fikirannya.

Selama 2 minggu ini Dhirga selalu mengantar-jemput Firga.
Dhirga tak mau jauh-jauh dari Firga.
Dia takut kehilangan wanita yang mengisi hatinya.
Dhirga bahkan mengikuti Firga jika ia ingin ketoilet dan menunggu Firga di depan toilet wanita,itu membuat Firga sangat amat risih.

Tapi,Firga suka itu.
Dia merasa aman.
Juga,
Nyaman.

Semenjak kehadiran Dhirga,perlahan-lahan hidup Firga mulai berubah.
Lebih Berwarna.
Dan Hidup.

Firga tersenyum.

"Ehm,mikirin apa nih?senyum-senyum sendiri.Pasti mikirin Dhirga deh??" Tanya Evanza tiba-tiba.

"Ish paan sih" jawab Firga ketus sambil menahan senyumannya.

"Idihh,maluan amat sih lu,mana Dhirga??biasanya duaan mulu kek truk gandeng." Ucap Evanza sambil duduk di bangku taman yang Firga duduki.

"Hhh,males guaa,kemana-mana dia selalu ngintilin tau gak?sebell" ucap Firga sambil memanyunkan bibirnya.

"Hahahahah,yaa namanya juga pacaran yaa pasti gitu dong.Tau gak,kalo berita kalian pacaran bikin anak sekolah pada heboh,jadi trending topik selama 2 minggu ini.
Aah so sweet tau ga sih,dhirga selalu ikutin kemana aja kamu pergi,dia anter jemput kamu,bukain pintu mobil buat kamu,beliin kamu makan kalo di kantin,nyuapin kamu..." goda Evanza terpotong.

"Aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh" teriak Firga sambil menutup mukanya.

"Eh?kenapa?lo sakit??ayo uks!!" Ucap Evanza panik sambil menarik lengan Firga.

"Enggakkk" teriak Firga lagi sambil melepaskan tangan Evanza dari tangannya.

"Muka lo merah,ayooo,,aaahh gua tau kenapa mukanya merah,,udah jangan malu-malu gitu,idiih make di tutupin segala lagi." Goda Evanza lagi yang akhirnya sadar kalo Firga lagi baper.

"Stop it!!guaa ga malu yaah" elak Firga.

"Iya iya ga malu,tapi BAPER!" Ucap Evanza sambil cekikikan.

"Udah ahh jangan shy shy cat gitu deh,duduk lagi,jangan jingkrak jingkrak gitu,untung ini taman belakang,jarang ada yang dateng kesini karna katanya angker" ucap Evanza horor.

"Gua ga takut setan yaa,udah sering gua jalan jalan bareng setan" kata Firga.

"Idih,make ngatain pacarnya setan lagi.Ga nyadar mba?" Ucap Evanza sambil menyelipkan headset miliknya ke telinga Firga.

"Ingat lagu ini??" Tanya Evanza.

"Hmm.Pasti.Gue Rindu.Rindu masa-masa dimana kita selalu bersama,tertawa bareng.Jadi sedih...sekarang kok gua rasanya jauh dari kalian yahh?" Curhat Firga sedih.

"Yeps,lu sih make acara jauhin kita-kita.Tapi sebenernya lo itu ngehindar dari gue" ucap Evanza sedih juga.

Firga tersenyum.

"Keliatan banget yaa?" Tanya Firga.

"IYA!!kangen tauu" ucap Evanza jujur sambil memeluk Firga.

"Btw,ga..hmmm itu anu apa yaaa" ucap Evanza bingung harus ngomong apa.

"Ape?" Tanya Firga.

"Itu anu-emm,anu itu ga."ucap Evanza ragu.

"Apa si lu?" Tanya firga.

"Ituu anu,luu udah ikhlasin Milano kan buat gue?" Tanya Evanza.

Firga menatap Evanza serius.
Membuat Evanza dag dig dug tak karuan.
Dia takut Firga marah dan belum mengizinkan dia bersama dengan Milano.

Lalu tiba-tiba Firga tertawa lepas melihat mimik wajah Evanza yang takut itu.

"Bwuaahahahahahaha anjirrr lucu banget tuh mukaa,gebleg lahh" ucap Firga sambil tertawa terbahak-bahak dan menepuk-nepuk tangannya.

"Iiiihhhh,loo bikin gua takut anjir!!!Firgaaaa!!!rese emang orangnyaa!!" Ucap Evanza kesal sambil memukul pelan Firga.

"Hahaha,napa lu?gua kan bukan emak lu,jadi kagak usah minta ijin kalii" ucap Firga jujur.

"Yaa kan lo mantannya" kata Evanza.

"Lah,apa hubungannya?udah jadi mantan kan?ngapain harus ijin ke mantannya?kan udah jadi mantan.Gak ada hak kali" kata Firga sambil tersenyum.

"Iya juga sih,tapi kan dia mantan lo dan gue sahabat lo" ucap Evanza.

"Gue bukan sahabat lo" ucap Firga menusuk hati.

"Gaa?" Panggil Evanza takut.

"Lo sama yang lain bukan sahabat gue" ucap Firga lagi.

Menyakitkan.
Sesak.
Lalu?
Dia menganggap kami apa?

"Kalian itu,,lebih dari kata sahabat.Kalian saudara gue.Kita keluarga." ucap Firga sambil tersenyum tulus.

Tangis Evanza pun pecah seketika.

Dia senang.
Bahagia.
Dan terharu.

Dia memeluk Firga.
Dan Firga menenangkan Evanza.

Se simpel itu bahagia.

Persahabatan lebih dari apapun.
Selalu ada disaat kita senang maupun sedih.
Karena kita adalah keluarga.

Hay hay gais!!maap sudah lama ga post.
Gimana kelanjutannya?
Aku harap ini lebih baik dari sebelumnya.

Happy New Year gaiis!!
❇❇❇❇
Semoga di tahun 2018 semakin lebih baik ceritanya juga author nya ya gaiss😀.
Seneng deh bisa nge-post lagi.

Makasih looh buat sylviarabiatul yang nungguin kelanjutannya trus nanya nanya tentang kelanjutannya😄.

And Happy Birthday dongsaeng kuuh😙
Semoga selalu bahagia,selalu hormat pada orang tua,nurut sama orang tua,makin sholehah,makin cantik,makin pintar,makin disayang sama si dia juga yaaa:)
Barakallah fii umrik sylviarabiatul

The EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang