Hari berganti hari tak terasa ini hampir dua bulan semenjak aku kembali akrab dengan Iqbal, bahkan dia tidak malu untuk menunjukan perhatiannya padaku di depan semua orang. Padahal status kami masih teman tidak lebih dan aku juga tidak menginginkan lebih.
Tapi disisi lain aku merasa bersalah. Bagaimana tidak dengan perhatiannya yang besar, justru aku tidak terlalu mengganggap serius, karena aku tidak mau memberikan harap padanya. Dan juga aku tidak mau berharap lebih.
Aku tidak munafik, wanita mana yang tidak senang mendapatkan perlakuan spesial, hanya saja pikiranku selalu saja memerintahkanku untuk menolaknya.
Aku juga sangat dekat dengan Nasya, bahkan dia sangat terbuka padaku ayah dan Ibu. Dia juga sering mampir kerumah untuk sekedar ketemu ayah dan Ibu atau bermain bersama Jo.
Seperi hari ini, katanya sih Nasya baru saja selesai UTS, jadi kangen Jo, terus mampir ke rumah.
"Nasya udah makan?" Tanya ibuku
"Belum ibu," ujarnya. Sebelumnya Nasya masih memanggil ibuku dengan panggilan tante, namun semenjak ibu ngomong dari hati ke hati--entah apa yang mereka bicarakan--dengan Nasya, dia mulai memanggil ibu.
"Makan sini nak," ucap ayah.Aku dan Nasya segera menuju ke ruang makan, sedangkan Elena, Jo dan Fikri tengah ke dokter untuk ANC (ante natal care).
"Kak, makasi ya," ucap Nasya
"Makasi buat apa Ca?" Tanyaku
"Kakak udah mau berbagi ayah dan Ibu sama Aca, jadi Aca merasa seperti di rumah lagi. Makan sama-sama, cerita sama-sama," ucap Nasya sumringah
"Owh, enggak apa Aca, bentar lagi kamu juga bakal jadi adik iparnya Vinda," ucap ayah nimbrung
"Ayah!! Kebiasaan," ucapku. Ya kalian tahu 'kan maksud ayahku. Sedangkan Nasya dan ibu hanya tertawa.
Setelah selesai makan, aku duduk di ruangan keluarga membuka ponselku melihat notifikasi yang muncul. Sampai satu notifikasi menarik perhatianku.
Gemaaa post a story for a first time
Aku segera membukanya, melihat instastory-nya. Sebuah video yang di ambil oleh seseorang yang hanya merekam sosok Gema yang lagi menulis dan di akhir video menunjukkan siapa yang merekam dengan suara latar 'hey, are you busy? Please look at me'
Aku segera mengirim Direct message mengomentari Gema
Cieeeee... ○
(≧∇≦)/○ apanya yang cie?
(._.)Ituuu, siapa itu cewek?○
( ˘•ω•˘ )○ kepo lo! Emangnya kenapa?
Kagak lah.. gue cuma mau ○
ngasih saran ke dia aja. Yang tabah ngadepin elo○ kamprret, emang gue macan
Emangg :p○
Siapa sihh, kasih tahu la○ jadi orang jangan kepo.
( ̄0  ̄)y
Lo cemburu ya? Sorry Vind, gue udah terlanjur sayang sama dia. Tapi kalau elo mau jadi yang kedua boleh aja. WkwkwkkwTauk ahh! Sabodo!○
Tiba-tiba saja ponselku berdering, seseorang menelponku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Short StoryHighest rank #1(16/01/2018) in short story Ketika hujan adalah tempat terbaik dalam bercerita, saksi utama dalam perjalanan hidupmu, teman terbaik ketika semua merasa berantakan.