"Forth lakukanlah" desah Beam dalam gelapnya kamar itu
"Beam, kau sedang mabuk" Forth berusaha menghindar
"Tidak Forth, aku bilang lakukanlah. Aku sangat kosong saat ini, aku mohon padamu"
Beam memohon dengan nada lirih, dibukanya baju kemeja putih yan tadi dipakainya, jelas badannya yang putih dan halus membuat siapa saja akan tertarik dengan Beam. Beam memeluk Forth, dan berusaha membuka Kaos Forth yang jelas mencetak badan kekarnya. Beam membuka kaos Forth, yang hanya terdiam. Beam meniup tengkuk Forth dan mulai menjilati telinga Forth, kini Beam berani mencium Forth, bibirnya memangut bibir Forth. Forth yang memang sedang dalam rasa kecewa pun terbuai dengan permainan Beam, Forth membalas ciuman Beam dengan panas, mereka saling memangut dengan liar sambil melucuti satu persatu pakaian mereka, Beam dengan lincah menyisir area bawah perut Forth, dia bermain dengan kepemilikan Forth, mengulumnya dengan lembut membuat Forth berada dipuncak kenikmatan, Forth yang tidak ingi menyia-nyiakan kesempatan ini meraih kepemilikan Beam dan mengurutnya lembut, Beam bergetar dan terus melanjutkan kulumannya dengan meningkatkan tempo menjadi sedikit cepat. Beam merasakan cairan lengket bening mulai menyisir mulutnya, dia bersedia untuk dimiliki malam ini,
"Forth, lakukanlah. Jadikan aku milikmu"
"Apa kau yakin?" Forth ragu
"Lakukan saja, aku sangat menginginkanya" Beam masih terus mengulum kepemilikan Forth
Forth pun meraih Beam, dan menempatkannya di posisi yang nyaman. Beam dengan muka yang sudah memerah terus mendesah, Forth yang sudah lepas kendali perlahan memasukkan kepemilikannya pada Beam, agak sulit karena ini pertamanya mereka melakukan itu. Beam mengerang kesakitan, namun tetap memaksa untuk dimasuki. Forth yang sudah dari tadi menegang, akhirnya berhasil memasuki Beam. Hentakan pertama membuat Beam mengerang keras, hentakan kedua dan seterusnya kini hanya erangan dan desahan yang menggoda. Forth juga meninmati permainan ini, Forth menghentak semakin cepat, peluh mereka kini telah bercampur, Beam terus menyebut nama Forth dan Forth terus menghentak dengan keras ketika namanya disebut, sampai akhirnya Forth mencapai puncak kenikmatan, Beam pun seperti itu, dia mendapatkan kenimatan dari Forth dan mencapai puncak saat Forth mencabut kepemilikannya dari Beam. Mereka terengah dan berbaring setelah aktivitas "nakal" mereka selesai.
"Beam, maafkan Forth na"
"Tidak Forth, aku yang menginginkannya" kemudian Beam tertidur
Mereka cukup lelah dengan aktivitas yang hamper menghabiskan waktu satu jam itu, Beam dengan tubuh polosnya kini tertidur dalam pelukan Forth yang sama polosnya dengan Beam, hanya selimut yang menutupi mereka.
***
"Siaa, sakit sekali" Beam mengucek matanya
Beam terbangun dan merasakan nafas seseorang, masih jelas juga suara dengkuran halus dari telinga kanannya, dia menoleh dan mendapati Forth sedang tertidur pulas disampingnya. Beam terduduk dan mengedarkan pandangannya keseluruh ruanga, dilihatnya baju dan celananya sudah ada disofa, menyadari itu Beam memeriksa dirinya. Astaga, dia sekarang telanjang. Beam bergetar dan memandangi Forth, dia berpikir yang aneh-aneh. Dia menyingkap selimut dengan hati-hati dan yang didapatinya sangat mengejutkan, dirinya dan Forth dalam keadaan telanjang dalam satu selimut. Ingin rasanya Beam berteriak, tapi dia memilih memgambil pakaiannya dan pulang ke apartemennya. Beam merasakan bagian bawahnya nyeri, seperti ada benda tumpul yang memasukinya, sepanjang perjalanan Beam mencoba mengingat kejadian semalam. Dia frustasi ketika menyadari kejadian yang dia dan forth alami.
"Shiia, dasar bajingan" umpat Beam
Beam memasuki apartemennya dan mengambil obat pereda nyeri, dia mengumpat dirinya dan Forth karena kejadian semalam. Beam kelihatan stress karena ini pertama kalinya hal itu terjadi dan kenapa harus dengan laki-laki brengsek yang bernama Forth itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected (ForthBeam FF) [END]
FanfictionSemuanya tak terduga, pertemuan, cinta, kehidupan, perselingkuhan, restu, masa depan. semuanya akan dihadapi Forth dan Beam secara bersama-sama. Mampukah?