[Author POV]
Forth berjalan menyusuri koridor rumahnya, tangan kanannya kini menarik koper yag lumayan besar. Tangan satunya lagi memengangi tiket. Forth menuruni tangga dan menuju ruang tamu, Ma dan Pa sudah bersedia dengan setelan santai untuk mengantar Forth ke bandara. Benar sekali, hari ini adalah keberangkatan Forth ke Jepang, seperti yang sudah dibicarakan mereka sebelumnya beberapa hari yang lalu.
"Kau sudah siap Boy??" Pa menepuk pundak Forth
"Aku siap Pa, ayo nanti ketinggalan pesawat" senyum Forth
"Ah, kau tidak ingin berfikit ulang Forth?" Bujuk Ma
"Ma bukannya sudah jelas, tidak ada tawar menawar lagi Ma." Lirik Forth
"Baiklah, pokoknya tiap hari pagi, siang, malam. Kau harus menelpon Ma. Titik!"
"Iya Ma ku sayang, pasti aku akan menelponmu bahkan jika aku sekarat sekalipun" senyum Forth
"Ok, janji diterima" Ma memeluk Forth
"Ayo, pasti Ming sudah menunggu di Bandara" Pa menarik Ma dan Forth keluar rumah
Mereka mengendarai mobil Forth yang biasa digunakan ketika bersama Beam, Forth cukup tersenyum dengan manis meski denyut sakit bergetar di jantungnya sekarang. Forth mengepalkan tangan dan berusaha menahan air matanya. Forth menarik napas dan menghembuskan dengan kasar begitu seterusnya sampai mereka sampai di Savarnabhumi Airport.
"Kalian kenapa lama sekali?" Ming menggerutu
"Maafkan ming, Ma tadi ber drama dengan kakakmu" Pa menyela
"Oh, pantas saja. Penerbangan phi Forth sebentar lagi 10 menit lagi harus masuk phi"
"Baiklah, Pa dan Ma Forth akan ke jepang, doakan Forth. Forth mencintai kalian" peluk Forth pada Ma dan Pa
"Pa sangat mencintaimu, jaga dirimu, jadilah pekerja yang rajin, tunjukkan keluarga Jaturapoom adalah keluarga kuat dan terpandang. Jaga kesehatanmu dan selalu berkabar" Pa menepu pundak Forth.
"Ma sangat-sangat mencintai forth, jangan nakal na, jaga kesehatan na, ingat hubungi Ma tiap pagi, siang, malam setiap hari. Ah ma akan menagis kalau seperti ini" Ma mencium pipi Forth
"Aku akan mengingat semuanya Ma dan Pa" Forth berpamitan
"Ming, aku ingin mengatakan sesuatu" Forth menatap Ming dalam-dalam
"Apa phi?" Ming penasaran
"Aku mohon jangan beritahu keberadaanku kepada siapapun termasuk Beam, Ma dan Pa juga sudah kuberitahu. Bilang saja pada siapapun yang menanyakanku bahwa aku keluar negeri atau ke mana terserah kalian" tutup Forth
"Baik phi, aku akan merindukanmu phi" suara Ming bergetar
"Bertahanlah dan Kuat untuk Beam, jaga dia, jangan buat dia sedih dan jangan ada satu pun yang menyakiti Beam" pesan Forth
"Baik phi, aku akan melakukannya"
Forth melambaikan tangan kepada kedua orang tua nya dan Ming, Forth memasuki ruang tunggu karena beberapa saat lagi dia akan berangkat ke Jepang. Forth menegakkan badannya dan memandang ke depan, berbisik "Selamat tinggal masa laluku, Selamat Datang masa depanku". Forth melangkah dengan mantap dan mulai memasuki pesawat, dia mengambil keputusan besar, mengorbankan cintanya".
***
1 Tahun Kemudian
[Beam POV]
Ah, aku seperti merasa baru saja bangun dari tidur panjang. Rasanya seperti ini tiap aku bangun pagi. Entahlah apa yang pernah terjadi di masa laluku, mungkin kisah sedih pilu yang panjang?, aku menggedikkan bahuku dan turun dari ranjangku. Aku membuka tirai jendelaku, masih terlalu pagi pikirku, hanya awan kelabu dan sedikit cahaya matahari yang mulai muncul malu-malu. Aku berbalik dan menatap jam, ah baru pukul 5.30. aku bergegas berganti baju, lari pagi di lapangan kampus mungkin adalah pilihan yang tepat. Aku mencuci muka dan menggosok gigi, memakai baju kaos kuning dan training hitam dengan strip biru dipinggirnya. Aku memasang sepatu dan memasang earphone di telingaku. Aku mulai turun dari apartemenku dan berlari menuju lapangan kampus, untung saja jaraknya tidak jauh hanya beberapa meter. Aku berlari kecil dengan alunan musik yang beatnya senada cocok untuk aktivitas lariku pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected (ForthBeam FF) [END]
FanfictionSemuanya tak terduga, pertemuan, cinta, kehidupan, perselingkuhan, restu, masa depan. semuanya akan dihadapi Forth dan Beam secara bersama-sama. Mampukah?