[Author POV]
Beam masih termenung sesekali sendok dan garpunya dimainkan di atas piring yang makanannya belum disentuh sama sekali. Beam hanya curiga, akhir-akhir ini Forth sepertinya berubah. Entahlah, dari tatapannya sudah tidak sehangat dulu, bahkan beberapa minggu terakhir ini Forth memilih sibuk dengan urusan kampus dibandingkan mengunjungi Beam. Beam mencoba mengerti karena sebentar lagi akan ujian akhir tapi apakah sampai seperti itu? Atau ini perasaan Beam yang berlebihan.
"Phi" suara pemuda yang dikenalnya terdengar ceria
"Aw, Nong Ming" Beam tersenyum sekilas.
"Phi kenapa? Aku melihat ada raut wajah sedih" selidik Ming
"Aww, aku sedang lelah. Kau tahukan bagaimana kesibukanku" elak Beam
"Oh seperti itu, Oh ya Phi kenapa tidak pernah ke rumah?"
"Kan sudah jelas Ming, aku sibuk dengan praktek dan sekarang sedang persiapan ujian. Oh ya bagaimana hubunganmu dengan Kit?"
"Hm, kami sedang tidak berbaikan" ujar Ming murung
"Kenapa? Bukannya kau selalu mengalah dan membuat Kit akan selalu merasa menang dan senang?"
"Begitulah Phi, tapi aku rasa dia sekarang sedang marah padaku"
"Marah? Kau membangunkan singa betina Ming"
"Phi tolonglah"
"Apa yang bia kutolong nong" Beam memutar matanya
"Em, saranmu. Aku butuh saranmu. Biasanya kalau kau marah, Phi Forth melakukan apa?"
"Forth.." Beam tercekat, dadanya sesak sudah beberapa minggu ini dia tidak banyak bertemu dengan Forth
"Iya, bantu aku Phi"
"Hm biasanya dia akan meminta maaf, kemudian bernyanyi, dan makan malam" singkat Beam
"Waw, bukan tipe Kit" sungut Ming
"Ya sudah, cari sendiri" Beam melanjutkan makannya
"Jangan marah Phi, aku bercanda" Kit memutar bola matanya melihat kakak iparnya seperti gadis PMS
"Huh, ok. Lakukan saja, yang penting buat Kit merasa nyaman itu saja" tutup Beam yang berdiri menuju stand penjual minuman
"Ok Phi, terima kasih" Ming berlari meninggalkan Beam
"Aku merindukanmu Forth" Bisik Beam pelan
*****
[Ming POV]
Aku meninggalkan Phi Beam, rasanya sedikit perih dengan kenyataan bahwa hubungan mereka sudah begitu jauh. Apakah salah jika aku juga memiliki perasaan pada Phi Beam? Kenapa dia harus menyukai Phi Forth? Kenapa bukan aku saja, aku akan berusaha membuatnya bahagia.
Ming mengambil ponsel dan menghubungi Wayo, Ming berencana bertemu Wayo di kedai ice cream dekat kampus. Ming menuju parkiran dan melaju ke kedai ice cream tersebut. Ming dengan gontai turun dan masuk dalam kedai. Wayo sudah menunggunya, Ming terduduk lemas.
"Kau kenapa? Phi Beam?" Selidik Wayo
"Yah kau tahu sendiri"
"Apakah kau mengunjunginya tadi?"
"Ya, seperti biasa. Basa-basi hanya untuk melihat wajahnya" ujar Ming muram
"Ok, sampai kapan kau akan menyimpan perasaanmu?"
"Sampai aku bisa mencinta Phi Kit dan melupakan Phi Beam"
"Kau juga mendekati Phi Kit sementara hatimu masih bersama Phi Beam? Wah, hebat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected (ForthBeam FF) [END]
FanfictionSemuanya tak terduga, pertemuan, cinta, kehidupan, perselingkuhan, restu, masa depan. semuanya akan dihadapi Forth dan Beam secara bersama-sama. Mampukah?