[Beam POV]
Aku melangkah mundur sebagai reflek dari apa yang kulihat tadi, sial aku menginjak ranting yang membuat suara retak. Aku melihat Forth terkejut dan mendorong perempuan itu pelan dan menengok tepat menatap mataku, aku hanya terpaku dengan air mata yang meluncur mulus dipipiku
"Forth." Ujarku lirih
Aku berusaha kuat dan berbalik pergi, aku tidak ingin mendengar apapun untuk sementara. Aku mendengar derap langkah Forth dari belakang mengejarku cepat, aku mencoba lari tapi dengan sekali tangkapan, aku berada dipelukan Forth saat ini,
"Aku bisa menjelaskan semuanya" Forth yakin
"Apa tidak cukup dengan ciuman itu kau menjelaskan semuanya. Apa maksud dari semua ini Forth?" aku terisak pelan
"Dia hanya mengucapkan perpisahan" Forth mengeratkan pelukannya
"Dan menciummu? Kau tidak bergerak? Aku ragu kau akan melepasnya cepat jika aku tidak menimbulkan suara tadi"
"Tidak benar Beam, percayalah" Forth semakin berusaha
"Aku tidak tahu Forth, kau membawaku terbang ke langit yang paling tinggi dan kau melemparku ke jurang terdalam. Aku sangat memilukan"
"Beam, aku tidak pernah bermaksud seperti itu. Aku hanya mencintaimu"
"Lepaskan aku. Aku tidak pulang malam ini dan ingat jangan cari aku" aku membuka tangan Forth paksa
"Maafkan aku" Forth melepas tangannya pelan.
Aku berlari sekuat tenagaku, ini pertama kalinya aku merasakan sesakit ini. Lebih sakit dari masa laluku dengan Forth. Aku menyetop taksi dan menuju apartemen Kit, aku hanya butuh teman untuk bercerita. Aku sepanjang jalan terus menangis, lemah sekali aku! Aku tiba dan menghambur ke pelukan Kit, dengan wajah herannya dia mengusap punggungku,
"Kau kenapa?"
Aku masih terisak, suaraku habis karena menangis. Aku seperti ingin sumpah serapah tapi aku tidak mampu! Membenci Forth tidak pernah ada dalam kamusku, itu sangatlah bodoh.
"Beam, kau kenapa?" Kit meninggikan suaranya
"Aku tidak apa-apa" singkatku sambil menyapu air mataku
"Kau bukan aktor yang baik Beam, jelaskan kenapa kau baru saja menangis"
"Aku tidak tahu harus bagaimana Kit, Baru saja Forth menyatakan cintanya dan sekarang dia berciuman dengan perempuan lain. Apa artinya hubungan kami?" air mataku kembali meluncur
"Brengsek! Aku dan Pha akan buat perhitungan padanya"
"Hentikan Kit, kau tidak harus menghabiskan energimu untuk dia"
"Baiklah, apa rencanamu selanjutnya?"
"Bolehkah aku tidur disini malam ini?"
"Tentu Beam, kau saudaraku" ucap Kit dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipinya
Aku dan Kit terus mengobrol dengan santai, Kit mulai mebawaku dengan pembahasan ringan dan menyenangkan. Sejenak aku melupakan apa yang tadi kurasakan sampai ponselku berbunyi, kulihat sebuah pesan LINE,
Aiku: Hai, pelakor! Bagaimana rasanya? Sakit? Begitu rasanya saat ku tahu kau merebut Forth dariku
Isi pesan itu menohok ke dadaku, apa aku seorang perebut pacar orang? Bukannya dia sudah putus dengan Pearpalin. Aku mencoba menjawab dan mengetik sesuatu,
BBeam: Maaf. aku tidak merebut Forth, dia yang menembakku. Setahuku dia sedang tidak punya hubungan dengan orang lain sebelum aku
Aiku: Berani sekali jalang sepertimu, kau tidak tahu Forth dengan baik. Kau memang tidak pantas dengan Forth.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected (ForthBeam FF) [END]
FanfictionSemuanya tak terduga, pertemuan, cinta, kehidupan, perselingkuhan, restu, masa depan. semuanya akan dihadapi Forth dan Beam secara bersama-sama. Mampukah?