Chapter 11

1.6K 128 11
                                    

[Author POV]

"Plak"

Tangan Beam mendarat mulus di pipi Forth, Ma terbelalak kaget dan menahan Beam agar tidak menyerang Forth lebih brutal lagi,

"Untuk apa kau datang kesini bajingan! Keluar!" teriak Beam

"Beam dengarkan penjelasanku" Forth memelas

"Tidak ada yang perlu dijelaskan, Kita Putus! Kau tidak dengar? PUTUS!" Beam terus berusaha untuk menyerang Forth

"Guard! Bawa Beam ke kamarnya aku ingin berbicara dengan bajingan kecil ini" titah Ma Beam

Beam diseret ke kamarnya oleh body guard Ma yang berjaga, Beam terus meronta berteriak untuk menyerang Forth. Beam tidak berbuat apa-apa, dia di pegangi oleh dua body guard kekar dan membawanya ke kamar. Sementara Beam di bawa ke kamarnya, Ma mempersilahkan Forth duduk dan berbicara,

"Ma dengarkan penjelasanku dulu" Forth mengibah

"Jangan panggil aku Ma kalau kau menyakiti putraku" Ma dingin

"Ini benar-benar tidak seperti yang Ma dan Beam pikirkan" Forth memberi penjelasan

"Kau benar-benar tidak mengenal Beam? Kau tega membuatnya seperti itu? Apakah kau tahu kalau kau membuatnya terluka itu akan membuatnya trauma kembali" muka Ma memerah

"Maafkan Forth Ma, Forth salah, karena tidak memberitahu Pa sehingga akhirnya Pa menjodohkanku dengan anak temannya. Aku akan membuat semuanya selesai, aku akan mengatakan pada Pa kalau aku mencintai Beam" jelas Forth

"Aku Ma Beam, sangat mengenal anakku. Aku tahu Beam menyukaimu sejak sekolah lanjutan atas tapi dia tdak pernah membicarakannya pada Ma, sampai akhirnya dia melupakanmu dan mulai menyukai Suthee, tapi Suthee harus mati di depannya. Dia trauma berat sampai beberapa bulan dia harus dirawat. Dan sekarang kau mengungkit luka itu tapi dengan cara berbeda. Kau menduakan dan menghianati putraku! Aku tidak terima!"

"Ma maafkan Forth"

"Pulanglah! Jangan kembali jika kau tidak bisa membuktikan ucapanmu! Dan satu lagi jika sekali lagi kau menyakiti puteraku, aku tidak segan-segan menghancurkan keluargamu!" Ma dingin berlalu meninggalkan Forth

Forth merasa sangat bersalah, dia tertunduk dan pergi dari rumah Beam. Perasaan Forth berkecamuk, dia tidak bisa melihat orang yang dicintainya tersiksa karena perbuatannya. Forth melajukan motornya kencang dan menuju rumahnya, malam ini Forth akan menjelaskan semuanya.

****

[Beam POV]

Aku benar-benar habis kesabaran, aku tidak bisa diperlakukan seperti ini. Apa salahku?, Arggghhh! Aku masih mengedor-gedor pintu, aku sangat ingin menghajar Forth brengsek itu. Aku sangat membencinya, aku terus menggedor-gedor pintu kamarku, sesekali aku menendangya keras tapi tidak bisa. Tangisku pecah, aku meraung dan berteriak agar tidak dikuncikan seperti ini, aku terus berteriak, air mataku terus mengalir. Aku tidak bisa diperlakukan seperti ini. Aku kembali menggedor pintu, dan saat yang sama aku mendengar suara Ma mendekat. Aku menarik napas kasar, aku mundur dan memeluk lututku. Ma membuka pintu dan menghampiriku,

"Hentikan tangismu sayang, ma sudah mengusirnya" Ma merangkulku

"Tidak Ma, Beam harus menghajar bajingan itu, hiks" isakku semakin dalam

"Beam jangan seperti ini, Ma takut traumamu kambuh sayang" Ma memelukku erat

"Ma, Beam tidak apa hanya saja..."

Belum selesai aku berbicara dengan Ma, penglihatanku menghitam dan aku mulai oleng. Aku seperti terbang dan entah semua gelap. Hanya suara Ma yang samar-samar ku dengar tapi aku tidak bisa mengendalikan diriku. Aku terus berusaha untuk bertahan tapi akhirnya aku tidak sadarkan diri.

Unexpected (ForthBeam FF) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang