ARKANAEL [COMPLETED]

Part 9

Arka pergi meninggalkan rumah Ayla dan pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah dia langsung menuju ke kamarnya, Papa dan Mamanya kerja Arka bertemu mereka berdua hanya saat sarapan dan makan malam itupun tak setiap hari papanya sibuk mengurus perusahaan sedangkan mamanya sibuk mengurus butik yang dimilikinya, saat kecil Arka tinggal di Singapura dengan Omah dan Opahnya hanya saja saat naik kelas 2 SMA Arka memilih tinggal kembali di Indonesia begitu juga dengan Raka dan Alex karena memang dari kecil mereka selalu bersama.

"Biasanya setiap cewek yang dijodohin sama gue mereka seneng banget, bangga danpamer ke temen-temennya tapi Ayla? dia malah nolak, emang aneh tuh cewek" Pikir Arka saat berbaring di tempat tidurnya

  Tak lama matahari mulai tenggelam dan lamunan Arka dibubarkan oleh dering hpnya

Untuk: Arka si cowok kulkas

 Ini gue Ayla lo jangan nanya dari mana gue dapet nomor lo tadi tante Yulita sendiri yang ngirim

Arka menyimpan nomor Ayla di hpnya dia menamai kontak Ayla dengan nama Cewek
bawel lalu dia mengirim pesan balasan untuk Ayla

Untuk: Cewek bawel

Emang gue nanya!

  Dan setelah pesan terkirim Ayla yang membuka pesan dari Arka mengerutkan dahinya baru kali ini ada cowok yang tidak menyukainnya padahal Arka telah mengetahui siapa Ayla sebenarnya.

Untuk: Arka si cowok kulkas

Dasar cowok kulkas

 Tombol send pun di tekan oleh Ayla sambil tertawa

Dari: Cewek bawel

Dasar cowok kulkas

Melihat pesan dari Ayla tak disadari terukir senyum di bibir Arka meskipun dia memilih tidak membalas pesan dari Ayla. Malam ini Arka memilih tidur lebih awal dari biasanya karena besok ada ulangan berbeda dengan Raka yang kini telah duduk manis ditaman dan menunggu seseorang.

"Aduh mana lagi Meisya kok belum dateng juga udah jam 9 padahal" Gumam Raka

"Ka maaf kalo lama" Kata Meisya yang baru datang

"Nggak papa kok oh ya gimana jawaban dari kamu" Kata Raka tanpa basa-basi dengan gugup

"Saya guru kamu ngak seharusnya kita punya hubungan spesial" Kata Meisya

"Apa salah kalo aku cinta sama kamu?" Kata Raka

"Saya nggak bisa, Papa kamu nggak suka sama saya dan saya sadar kamu siapa dan saya siapa lagian kamu masih labil kamu paling cuma cinta monyet atau cinta sementara" Kata Meisya

"Kamu denger baik-baik aku emang orangnya nggak bisa diem, suka bercanda tapi yang kamu harus tau aku ngak pernah main-main soal cinta dan masalah orang tua aku kita bisa berjuang sama-sama" Kata Raka mencoba meyakinkan

"Saya nggak bisa Ka saya ngak mau nanti saat saya nggak bisa hidup tanpa kamu, kamu malah harus pergi ninggalin saya" Kata Meisya menitihkan air mata

"Aku ngak bakal ninggalin kamu selagi aku masih bisa bernafas, aku emang cuma murid kelas 3 SMA yang nggak begitu pinter tapi aku bukan orang bodoh yang bakal pergi ninggalin wanita kayak kamu begitu aja" Kata Raka mengusap air mata Meisya

"Ka tolong kamu ngerti posisi aku" Kata Meisya

"Dan tolong kamu juga ngerti posisi aku" Kata Raka tiba-tiba ponselnya berdering dan ternyata Papanya yang menelfon

"Bentar Papa nelfon, halo iya Pa?" Kata Raka

"Kamu dimana Papa kan udah bilang kalo Bella mau kesini kok kamu malah pergi" Kata Papanya

"Bella siapa Pa?" Tanya Raka

"Bella yang papa mau jodohin sama kamulah siapa lagi" Kata Papanya tak sengaja di dengar oleh Meisya

"Pa aku bukan anak kecil lagi aku bisa kok cari yang terbaik buat aku nggak perlu Papa yang cariin" Kata Raka menutup telfon

"Mending kamu pulang Ka Papamu dan Bella udah nunggu kamu, nggak usah tertipu sama perasaan sementara dihati kamu" Kata Meisya

"Aku bakalan buktiin sama kamu kalo aku beneran tulus sama kamu dan kamu harus belajar ikutin apa kata hati kamu jangan sampai menyesal dengan keputusan yang salah aku pamit dulu Sya I LOVE YOU" Kata Raka yang lalu meninggalkan taman

"I LOVE YOU TOO tapi aku mau lihat sebesar apa kamu berkorban perjuangin cinta kamu sama aku" Batin Meisya.

   Saya ucapin terima kasih buat yang udah baca dan semoga nggak mengecewakan.
                                                                        Happy reading jangan lupa vomment 😊❤🚀

Revisi, 29 juli 2019