Part 14-2 . Sunset And You

6.7K 983 47
                                    

"Liliana sudah sadar."

Lily masih ingat sekali. Begitu Dean mengatakan kabar itu, Dean langsung meletakkan tiga lembar uang berwarna merah ke meja begitu saja dan kemudian dia segera mengajak Lily untuk ke rumah sakit tempat Liliana di rawat.

Sungguh Lily belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Walaupun dia tidak mengenal Liliana secara dekat, bahkan hanya mengenal ketika Liliana koma, namun entah mengapa ada rasa tidak sabar untuk bertemu secara langsung dengan Liliana.

Sama seperti yang dirasakan Dean.

Dirinya sungguh tidak sabar, jantungnya berdebar begitu keras dan rasanya semuanya begitu lambat. Seolah melambatkan langkah Dean untuk segera bertemu dengan Liliana.

Sampai kemudian, disinilah Lily berdiri.

Didepan pintu kamar rawat inap Liliana. Bahkan sekitar sepuluh suster berdiri didepan pintu. Ingin melihat kondisi pasien Liliana yang sudah satu tahun lebih tertidur di kasur itu. Berjuang untuk dirinya sendiri agar bangun dan sembuh.

Dan pada saat itulah, genggaman tangan Dean terlepas dari genggamannya.

Lily terdiam sejenak, menatap telapak tangannya yang kini sudah tak ada lagi yang menggenggam. Dean melangkah memasuki kamar rawat inap Liliana.

Tiga orang dokter yang ada didekat kasur Liliana sontak menoleh kearah Dean. Lalu mereka membuka jalan, mempersilahkan Dean bertemu dengan pujaan hatinya.

Dean terpaku sejenak ketika iris mata cokelat terang itu menatap kearahnya dengan sorot mata hangat yang tak pernah berubah sejak terakhir satu tahun lalu iris mata itu menatapnya.

"Dean..."

Lirihan pelan Liliana tidak bisa menahan Dean lagi. Tanpa kata-kata, Dean langsung melangkah dengan mantap mendekati Liliana dan langsung merengkuh wanitanya itu kedalam pelukan hangatnya.

Dari depan pintu, Lily melihat itu semua.

Melihat bagaimana Dean memeluk Liliana dengan erat, membisikkan kata-kata yang tidak dapat didengarkan oleh Lily.

Dan bahkan, jantung Lily seolah mencolos ketika melihat Dean menangis dan kemudian Liliana mengendurkan pelukannya, mengusap air mata Dean dan mengecup pipi lelaki itu.

Mata Lily seolah memanas. Lily bahkan kini memegang dadanya. Dia tidak tahu apa arti dari perasaan ini.

Di satu sisi dia merasa senang melihat Liliana bangun dan dia merasa bahagia karena harapan Dean dan Lily untuk melihat Liliana sadar akhirnya terwujud.

Namun di sisi lain, matanya memanas dengan air mata yang mendesak ingin keluar bersamaan sakit hati untuk kesekian kalinya yang dia rasakan.

"Miss Lily."

Lily tersentak dan langsung membalikkan tubuhnya dan pada detik itu juga dia mendesah kesal ketika dua orang berpakaian serba hitam dengan jas yang rapi menundukkan sedikit kepala mereka pada Lily. Yaitu bodyguard yang selalu menjadi supir pribadi Lily selama Max dan Shayla ke luar negeri untuk urusan bisnis.

"Mr Max memerintahkan kita untuk menjemput Anda. Ini sudah waktunya Anda pulang ke rumah." Ucap lelaki itu.

"Baiklah." Jawab Lily.

Namun sebelum dia benar-benar meninggalkan kamar Liliana, Lily sempat menyunggingkan senyum tipisnya ketika tanpa sengaja Liliana menatap kearahnya.

Kemudian Lily benar-benar pergi dari sini. Meninggalkan Liliana yang tersenyum kecil ketika menatap punggung Lily dan rambut blonde-nya.

***

Lily Love Story [TERBIT DI APLIKASI DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang