Dear readers,Bahasan saya di KOLASE kali ini bisa jadi sangat sensitif, tapi sebelum dibaca, saya mau bilang kalau nggak ada maksud buat menyudutkan atau menyinggung siapa pun. Saya minta maaf kalau misalnya ada yang ngerasa kesinggung. Tujuan saya milih topik ini? Karena saya pikir, this is the right time and I've been waiting long enough to write it, but I just don't know where to start. Kejadian paling anyar bikin saya ngerasa bahwa saya perlu banget nulis ini.
Okay, I'm going to talk about K-pop.
Saya sadar bahwa mungkin aja ada yang nggak terima dengan apa yang akan saya tulis, nuduh saya nggak tahu apa-apa, atau justru sebaliknya. Saya nggak akan tahu sampai post ini dibaca dan dapetin feedback. Saya juga sadar, fans K-pop di Wattpad ini banyaaaak banget, so this opinion will probably be taken with a grain of salt.
Berita tentang kematian Kim Jong-hyun dari SHINee susah buat saya abaikan karena beberapa teman saya di Facebook tanpa henti menuliskan status tentang dia. Saya termasuk orang yang udah pernah ngalamin rasanya ditinggalin orang yang paling saya sayangi, jadi berita tentang kematian-terlebih karena bunuh diri-selalu bikin saya nyesss gitu. It's not pleasant news. To all the fans of Jong-hyun or SHINee, my condolence goes to all of you. Masa-masa jadi fandom saya udah lewat-saya pernah jadi fans garis keras Westlife pas masih remaja dulu. Meski saya nggak tahu rasanya ditinggalin idola, but I can relate to the pain.
Saya nggak pengen bahas soal SHINee atau kematian Jong-hyun, tapi lebih ke industri K-pop itu sendiri. Saya bukan penggemar K-pop, jadi semoga aja pendapat saya ini nggak dianggap sebagai usaha menjelekkan atau anti-K-pop. Saya cuma pengen ngebahas sesuatu yang MUNGKIN aja diabaikan atau masih banyak yang belum tahu.
Saya sempet browsing dan dapet beberapa sumber (1) (2) (3) (4) (5) Lalu, apakah sumber-sumber ini bisa mewakili luasnya dunia K-pop dan apa yang terjadi di dalamnya? Jelas nggak. Apakah sumber-sumber ini bisa dipercaya? Karena ada kesamaan dalam beberapa sumber tersebut, saya ngasih artikel-artikel itu benefit of the doubt. Mungkin yang diberitakan cuma permukaan aja dan perlu 'orang dalem' buat bener-bener tahu apa yang terjadi, tapi saya melandaskan opini kali ini dari 5 artikel yang saya sebut sebelumnya.
K-pop is an industry. K-pop adalah sebuah industri, sama dengan Hollywood, Bollywood, dan industri lainnya. Saya mau balik ke definisi industri itu sendiri sebelum bicara jauh. Menurut KBBI, kata industri berarti:
n. kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya mesin.
Dalam kaitannya dengan industri hiburan, sarana yang dipakai bisa berupa musik atau film, sedangkan peralatannya adalah artis-artis yang berkecimpung di dalamnya, termasuk produser, sutradara, aktris, aktor, penyanyi, pencipta lagu dsb. Seperti industri pada umumnya, orientasinya pastilah uang. K-pop pun nggak jauh beda. Lagipula, industri ini udah cukup dikenal di seluru penjuru dunia hingga bisa disebut sebagai global phenomenon. Berdasarkan salah satu artikel di atas, industri K-pop meraup lebih dari USD 3 billion a year. Berapa rupiah? Kalikan aja dengan kurs rupiah ya? Hahahaha. Di atas kertas, jumlah tersebt keliatannya banyak banget, tapi buat apa aja duit segitu banyaknya? Menurut artikel ini (5):
The cost of training idols is effectively a loan that the future idols have to pay back. The cost of manufacturing a group is huge. Vocal coaches, choreographers, stylists, make-up artists, accommodation, living expenses and staff payments are but a few items on the bill. The money from the success of the idol or group goes to paying off all of the staff 'behind-the-scenes' after what has been proven to have been seven years of hard work in the past (like 2AM's Jokwon from JYP Entertainment). After the company recoups its costs, there is sometimes very little left for the artists.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOLASE
RandomKolase merupakan kumpulan opini-opini akan berbagai isu yang menurut saya, Abiyasha, menarik untuk dibahas. Opini, tentu saja bersifat subjektif, dan Kolase pun tidak akan jauh berbeda. Isu-isu yang dibahas di Kolase tidak akan terbatas pada LGBTQ s...