"Hah... tenang banget disini" Riska mengambil nafas dalan dan menghembuskannya perlahan.
"Emang cuma disini gw ngerasa beda" sambung lisa sambil memperhatikan sekitar yang sudah tidak asing baginya.
"Udah selesai ngapalin skenario dramanya ?! Haha..." ledek Kevin kepada kedua sahabatnya.
"Apaan sih lu Kev" jawab mereka berdua serentak.
"Abisnya udah sering kita kesini dan udah sering juga gw dengar kata-kata drama kalian yang baru tiap kali kesini" jelas Kevin kepada Riska dan Lisa yang sama sekali tak peduli dengan ucapannya.
Riska duduk di tepian danau sambil memainkan air "Airnya masih jernih kayak dulu"
O iya sampe lupa, Riska, Lisa, sama Kevin itu sahabat karib dari kecil. Sama kayak persahabatan lainnya, mereka jadi lengket karena orangtua mereka deket sejak masih duduk dibangku sekolah. Dan soal danau itu...
10 tahun yang lalu...
"Ih balikin boneka aku Kevin!" teriak Lisa lalu berlari mengajar kevin yang makin menjauh.
"Kalo mau ambil kejar dong" seru Kevin dari kejauhan sambil terus berlari.
"Eh mau kemana?" Riska berlari mengejar dua anak kecil itu "Aku ikut".
"Jangan jauh-jauh dari villa sayang kalau ada apa- apa repot nanti" ujar wanita yang terduduk di kursi tetas.
"Gak kok Ma" balas Riska lalu berlari secepat mungkin mengejar dua sahabatnya.
"Hah jauh banget sih kalian larinya" desah anak perempuan itu sambil terengah-engah lalu melihat Kevin dan Lisa yang tengah main air di tepi danau yang dikelilingi pohon cemara yang berjarak kurang lebih 10 meter dari tepi danau.
"Ayo sini Ris!" ajak Kevin sambil mengarahkan cipratan airnya ke arah sahabatnya yang tengah tercengang melihat sekitarnya.
"Iya ayo sini dong!" lanjut Lisa.
Lalu ketiga bocah yang polos itu langsung terlarut dalam dunia mereka sendiri. Semenjak saat itu setiap kali keluarga mereka berlibur di villa, mereka bertiga selalu pergi ke danau "mereka" lagi sampai sekarang. Ya memang danau itu sepi karena hanya aja satu jalan menuju ke sana yaitu melewati halaman villa keluarga mereka.
• • • •
"Seperti biasa kita punya tiga orang yang dapat nilai tertinggi untuk UH ini" kata Pak Iwan, guru fisika mereka "Kevin, Riska, dan Lisa"
"Ish gila lu bertiga udah nilainya kembaran mulu dah" ujar temen sekelas mereka
"Tau ih waktu ulangan bilangnya gak bisa tapi pas hasilnya keluar bagus mele" kata yang lain.
"Haha hoki lagi mungkin nih" balas ketiga sahabat itu serempak.
Sebetulnya bukan hoki mereka dapet nilai bagus terus, memang dasarnya mereka jenius banget apalagi kalau udah ketemu pelajaran-pelajaran untuk jurusan IPA *emang mereka ngambil jurusan IPA sih*. Tapi mereka memang jenius hampir semua mata pelajaran. Dari sd kelas satu sampai sekarang sma kelas tiga mereka selalu rolling untuk jadi ranking satu di kelas.
"Ah Bapak nih jadi malu saya di gituin mulu" kata Riska merendah sambil mengambil kertas ulangannya.
"Bohong itu Pak, dia seneng banget tuh kalau dipuji" ledek Lisa yang kemudian berlalu menuju mejanya.
Teng teng teng teng~
"Baik karena bel pulang sudah berbunyi pertemuan kita sampai disini dulu dan untuk yang nilainya masih dibawah kkm akan ada remedial minggu depan" Pak Iwan mengumumkan.
"Baik Pak" seru semua siswa.
"Sabtu besok nonton yuk!" ajak Kevin sambil memasukkan bukunya kedalam tas.
"Boleh juga" kata Riska "gw liat dulu ya ada film bagus apa besok" lalu mengambil iPhone putihnya dari dalam tas.
"Itu aja, kayaknya bagus tuh" tunjuk Lisa ke layar ponsel Riska.
"Oke kalo gitu kita ketemuan di pintu barat Mall yang biasa ya" saran Kevin.
"Sip bos Kevin, hahaha...." ledek Lisa dan Riska.
= = = =
sebenernya part ini lebih ke perkenalan Riska sama temen2nya aja untuk konfliknya tersedia di part selanjutnya. ini cerita pertama yang aku buat, selalu nunggu comment dan vote kalian, thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because We're Best Friends
Teen FictionRiska Mayunda Andiya, Alisa Putri Mahani, dan Baharu Kevin Brawijaya adalah sahabat sejak kecil. Sebuah danau dan pepohonan cemara di sekelilingnya adalah saksi bisu perjalanan hidup ketiganya. Bagaimana ketika kasih sayang antar sahabat yang berbic...