Satu bulan lagi, murid-murid kelas XII akan menghadapi perang dalam negeri yang menurut mayoritas mereka menyangkut kehidupan selanjutnya. Ujian Nasional. Dua kata yang membuat semua siswa kelas 3 SMP dan SMA akan membuat rapat besar untuk membakar sanggar pembuatan soal.
Semenjak memasuki semester 2, semua siswa sudah disibukkan dengan hal-hal yang menyangkut UN. Try Out sekolah, Try Out dinas, pendalaman materi, dan lain-lain adalah rangkaian kegiatan yang mengikat kencang mereka selama ini.
Kelas XII IPA 3 pun demikian. Semuanya tampak serius untuk bergerak ke jenjang yang lebih lanjut dan memulai hidup baru serta status yang baru pula *bukan kawin*. Anak-anak pun ribut membincang-bincangkan soal satu sama lain.
"Lis, gw nyari kok gak ada dipilihan jawabannya?" tanya Georgia sambil membawa buku latihan soal dan sebuah pensil.
"Gi, perkalian udah belajar dari kelas 2 SD kan? Mana ada 2 x 3 hasilnya 5!" Lisa mengetuk pelan kepala temannya itu dengan pulpen "Kobam lu?". Gadis yang biasa dipanggil Gi ini terkekeh karena kesalahannya.
"Ris, nomor 35 jawabannya D kan?" tanya Lisa sambil membalikan badan karena Riska ada dibelakangnya. Riska mengkode dengan mengangkat jempolnya kemudian Lisa kembali ke posisi awal.
Dari belakang punggungnya, Lisa menerima jentikan jari dari sahabatnya "Nanti jadi ke Bu Santi kan?". Sedetik kemudian ia memberi anggukan kepada Riska.
Sejak kemarin, mereka berdua berencana untuk menemui Bu Santi, wali kelas XII IPA 3, selepas pulang sekolah. Dari seminggu yang lalu di mading sekolah, sudah terpampang pengumuman untuk siswa kelas 12 yang ingin melanjutkan studinya ke luar negeri.
Kedua sahabat ini sudah menentukan pilihan ke salah satu universitas paling beken di Amerika. Yup, Harvard University. Tidak asing lagi di telinga kita dengan nama universitas terfavorit di negeri Paman Sam itu. Bahkan mereka sudah merencanakannya sejak masuk SMP.
Sebenarnya rencana itu juga bersama Kevin hanya saja sekarang ini ia ingin universitas dalam negeri bahkan kalau bisa dalam kota dengan alasan yang sudah membuat Lisa dan Riska muak sekali.
Setelah selesai PM, kedua sahabat itu menemui Bu Santi di dalam ruang guru dengan membawa rapot masing-masing. Urusan selanjutnya akan ditangani oleh wali kelas dan setelahnya siswa-siswa yang mendaftar untuk mendapat beasiswa itu hanya menunggu waktu pelaksanaan test saja. Pada intinya mereka tidak perlu repot-repot harus mengurusnya sendiri.
Setelah sedikit basa-basi tentang mereka yang ingin melanjutkan ke Harvard, Lisa menyerahkan rapotnya disusul Riska yang manaruh rapot miliknya di atas meja wali kelasnya. Riska menyelipkan kertas kecil di antara lembaran-lembaran rapotnya.
"Kevin kampret! Ini udah kita rencanain lama banget tapi buyar gitu aja cuma gara-gara Jessica. Kalo gw gak punya belas kasian udah gw kucek tuh orang di Kali Ciliwung!" dumel Lisa sambil memelintir dasi bagian bawahnya.
"Lu kalo ngomong doang jago banget deh" Riska mengacak-acak rambut Lisa "Kita fokus aja untuk test beasiswa sama UN."
• • • •
Seminggu yang lalu sudah dilaksanakan test untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Ada 70 siswa kelas 12 yang mengikutinya. Lisa dan Riska sangat antusias menjalani serangkaian test. Walaupun soal yang ditanyakan tidak rumit tapi tetap harus hati-hati ketika menjawabnya.
Pertengahan bulan April adalah saat yang paling mendebarkan. Seperti biasanya, sehari menjelang ujian dilaksanakan siswa menjalani hari tenang. Meskipun begitu, tetap saja ada perasaan takut, cemas, dan yang lainnya ketika mengerjakan setiap soal demi soal mulai besok pagi.
Dan hari inilah yang dimaksud. Riska memang salah satu murid yang berprestasi di angkatannya namun itu tidak menjamin ia akan mendapat nem yang memuaskan nanti. Beasiswa itu pun baru akan keluar hasilnya setelah UN dilaksanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because We're Best Friends
Teen FictionRiska Mayunda Andiya, Alisa Putri Mahani, dan Baharu Kevin Brawijaya adalah sahabat sejak kecil. Sebuah danau dan pepohonan cemara di sekelilingnya adalah saksi bisu perjalanan hidup ketiganya. Bagaimana ketika kasih sayang antar sahabat yang berbic...