Nama kamu Elegi.
Hari ini saya mengetahuinya dari sosok gadis yang memanggilmu dengan suaranya yang lantang.
Elegi, Elegi dan Elegi.
Hanya itu yang berputar di otak saya sedari tadi.
Sampai-sampai saya tak bisa memikirkan hal lain selain nama kamu yang tertera dan membekas di dalam otak ini.
Saya tak menampik bahwa nama kamu itu unik.
Saya suka menyebutkannya.
Ah, lama-lama saya bisa gila karena kamu, Elegi.
Membayangkan kamu tersenyum pada temanmu tadi membuat saya tak henti-hentinya terpukau.
Elegi.
Bayang-bayangmu seolah menghantui saya.
Kamu harus tanggung jawab atas hal ini, Elegi.
—tertanda, Roman Anggara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat dari Roman
Poetry[Completed] [15/15] Katanya, seseorang yang menulis surat untuk orang terkasihnya itu, kuno. Tapi bagi Roman, menulis surat cinta itu adalah hal yang menyenangkan. Katanya, seseorang yang menulis surat untuk orang terkasihnya itu, cupu. Tapi bagi Ro...