Elegi, saya tau kamu tidak akan membaca surat ini.
Elegi, hari ini saya sangat bahagia. Mau tau kenapa?
Ah, saya rasa tidak.
Tapi, biarkan saya mengatakannya.
Saya hari ini bertemu dengan sahabat lama saya, namanya Nada.
Saya harap kamu tidak cemburu karena sahabat saya itu seorang perempuan.
Oh tidak, lupakan saja.
Kamu bahkan tak mengenal siapa nama saya, lantas untuk apa kamu cemburu.
Iya, kan?
Elegi, saya tahu.
Saya tidak gentlemen dengan menuliskan surat-surat ini.
Surat-surat yang, ah, entah akan saya berikan atau tidak pada kamu.
Tetapi Elegi, semoga saja kamu mengerti suatu hari nanti.
Bila, surat demi surat yang saya tulis ini bukanlah bualan belaka.
Surat-surat ini bukanlah gombalan semata.
Elegi, dengarkan ini.
Biarkan saya mencintai kamu,
Meski pada akhirnya kamu tidak tau.
—tertanda, Roman Anggara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat dari Roman
Poetry[Completed] [15/15] Katanya, seseorang yang menulis surat untuk orang terkasihnya itu, kuno. Tapi bagi Roman, menulis surat cinta itu adalah hal yang menyenangkan. Katanya, seseorang yang menulis surat untuk orang terkasihnya itu, cupu. Tapi bagi Ro...