Elegi,
Lagi-lagi saya tahu bahwa kamu takkan pernah membaca surat-surat ini.
Tetapi Elegi, biarkan saya menumpahkan segalanya disini.
Biarkan saya terus menuliskan surat-surat ini.
Kecil kemungkinan kamu akan tahu.
Karena sejak awal keberadaanku pun tak pernah terdeteksi oleh kamu.
Menguntit kamu di toko buku jelang sore.
Itu aktivitasku setiap bayang-bayang mulai berpindah ke arah timur.
Elegi oh Elegi.
Kenapa kamu bisa-bisanya dengan tega mematahkan hati ini.
Walau sebenarnya kamu tidak salah juga.
Sebab, ini merupakan salah saya yang tak berani.
Untuk sekedar mengungkapkan apalagi berinteraksi.
—tertanda, Roman Anggara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat dari Roman
Poetry[Completed] [15/15] Katanya, seseorang yang menulis surat untuk orang terkasihnya itu, kuno. Tapi bagi Roman, menulis surat cinta itu adalah hal yang menyenangkan. Katanya, seseorang yang menulis surat untuk orang terkasihnya itu, cupu. Tapi bagi Ro...