Elegi,
Hari ini kamu tak menampakkan diri.
Saya paham, mungkin kamu sedang kencan dengan kekasih.
Ah, Elegi.
Kenapa rasanya jadi sesak seperti ini?
Kenapa rasanya jadi sepi begini?
Padahal, sebelum ada kamu,
saya baik-baik saja.
Saya tidak pernah merasa sendirian.
Bagi saya, kesendirian itu tidak berarti.
Tapi, itu dulu.
Sebelum kamu datang dan menjadi pemilik hati.
Namun sayang, saya bukanlah orang yang menjadi pemilik hati kamu.
Elegi,
semoga angin dapat menerbangkan isi dari kalimat yang tertera disini.
Walau rasanya, sangat mustahil.
Elegi,
berbahagialah bersama ia yang kamu cintai.
Meskipun disini aku sakit hati.
—tertanda, Roman Anggara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat dari Roman
Poetry[Completed] [15/15] Katanya, seseorang yang menulis surat untuk orang terkasihnya itu, kuno. Tapi bagi Roman, menulis surat cinta itu adalah hal yang menyenangkan. Katanya, seseorang yang menulis surat untuk orang terkasihnya itu, cupu. Tapi bagi Ro...