"Kamu mau kan jadi kekasihku?"
"Iya, aku mau."
Kalimat itu sedari tadi memenuhi otak saya.
Elegi, asal kamu tahu, saya mendengarnya.
Iya, saya mendengar pria itu memintamu menjadi kekasihnya.
Elegi, saya merasakan remuk.
Elegi, saya merasakan patah.
Meski hati tak bertulang,
tak bisa patah,
namun hanya perumpamaan itu yang mengerti saya.
Elegi, kamu harus tahu bahwa,
Untuk pertama kalinya dalam hidup seorang Roman Anggara,
Ia patah hati.
—tertanda, Roman Anggara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat dari Roman
Poetry[Completed] [15/15] Katanya, seseorang yang menulis surat untuk orang terkasihnya itu, kuno. Tapi bagi Roman, menulis surat cinta itu adalah hal yang menyenangkan. Katanya, seseorang yang menulis surat untuk orang terkasihnya itu, cupu. Tapi bagi Ro...