part. 22 hopeness

419 28 54
                                    

Sudah seminggu setelah kejadian itu, kejadian dimana woohyun bertemu dengan myungsoo. Bahkan woohyun sekarang sudah berada di korea.  Karena saat tahu woohyun pingsan, tuan dan nyonya nam langsung memerintahkan dongwoo untuk membawa woohyun pulang.  Walaupun harus dengan paksaan,  karena woohyun masih terus saja ingin mencari dimana myungsoo berada.

"Appa...  Aku sudah tidak apa-apa.  Percayalah! " woohyun tengah memohon pada tuan nam, tapi tuan nam masih tetap bersikap datar dan mengacuhkan woohyun. Tuan nam masih tetap memperhatikan berkas-berkas di hadapannya.

"Hentikan itu hyun,  sampai kau benar-benar sembuh kau disini saja.  Biar anak buah appa yg mencarinya " tegas tuan nam. Woohyun hanya menghembuskan nafasnya kesal karena sejak kemarin dia masih belum bisa meluluhkan appanya untuk mengizinkan dia pergi ke canada untuk mencari myungsoo nya.

"Sekarang kembali keruangan anda sajangnim" woohyun hanya mendengus. Tapi sebelum woohyun membuka pintu ruangan appanya.  Seseorang sudah mengetuk pintu.

"Masuk" titah tuan nam. Orang itu yg tak lain adalah tuan lee orang kepercayaan ayahnya. Tuan lee membungkuk hormat pada tuan nam dan juga pada woohyun.

"Aahhh kebetulan anda juga disini sajangnim"

"Ada apa tuan lee? " tanya tuan nam.

"Ada undangan dari canada untuk menghadiri anniversary ke 25 perusahaan park. " tuan lee hendak menyerahkan undangan itu pada tuan nam tapi langsung di rebut oleh woohyun.

"Yaaaak woohyun-ah, itu tidak sopan" teriak tuan nam.

"Selaku sajangnim disini aku yg akan menghadirinya, nam hoejangnim" woohyun membungkuk dan langsung melenggang keluar.

"Yaaakk dasar anak kurang ajar"teriak tuan nam,  tanpa sadar masih ada tuan lee disana.  tuan lee hanya tersenyum melihat tingkah keduanya,  mereka sudah biasa seperti itu.

"Khem... kapan acara itu di selenggarakan tuan lee? " tanya tuan nam.

"Satu minggu lagi tuan" tuan nam menarik nafas lalu menghempaskannya dengan kasar.

"Baiklah anda boleh keluar" tuan lee membungkuk hormat lalu keluar.

.
.

"Sayang,  apa kau benar-benar sudah siap jika bertemu dengannya lagi? " tanya nyonya nam entah sudah ke berapa kali.

"Eomma,  aku sudah siap. Jadi berhenti bertanya hal yg sama padaku karena jawabannya akan sama" woohyun yg sudah bosan dengan pertanyaan yg sama dari eommanya.

"Obat mu tidak ketinggalan kan sayang?  Kalau begitu bawa yg banyak ne.  Setiap tasmu harus tersedia obatmu,  dan kau dongwoo..." tunjuk nyonya nam pada dongwoo yg sedang memasukkan barang-barang yg akan di bawa oleh atasannya itu,  seketika terhenti karena panggilan nyonya nam. "Kau juga harus menyediakan obatnya,  jangan sampai dia pingsan lagi" ucap nyonya nam penuh dengan penekanan.

"Ne ahjumma bahkan aku sudah menyiapkan semua keperluanya,  jadi ahjumma tenang saja ne." ucap dongwoo. 

"Semua sudah siap? " tanya woohyun pada dongwoo.

"Hemm " dongwoo mengangguk.

Akhirnya mereka berpamitan pada nyonya dan tuan nam. Dengan nyonya nam yg masih terus mengulang katanya untuk terus jaga diri, jangan kesehatan dan sebagainya. Membuat woohyun jengah di buatnya.

Mereka sudah sampai di bandara. Sekitar 30 menit dari rumah woohyun. Bahkan mereka sekarang sudah berada di dalam pesawat.

"Hyung!  Apa aku bisa menemukannya kembali? " tanya woohyun seakan ragu karena terakhir dia ingat myungsoo mengaku tidak mengenalinya.dongwoo hanya mengedikkan bahunya acuh. "Hyung?  Apa menurutmu dia amnesia? " tanya woohyun lagi. Membuat dongwoo sedikit membelalakkan matanya.

I just wanna to be with you (complete)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang