Love Sick

331 28 0
                                    

Eps 4
Kring... kring bunyi Alaram menggema dikamar Ishani.
Ishani meraih Handphonenya lalu mengucek matanya. Dia menggaruk tangan dan tubuhnya gatal, dia membuka matanya terlihat ruam merah ditangannya.
"Datang dari mana ini" Pikir Ishani lalu beranjak pergi kekamar mandi setelah rapi Ishani turun kebawah menghampiri mamanya yang sedang dipijat oleh mbok nah.
"Pagi mah, sedang apa" ucap Ishani sambil mencium tangan mamanya.
"Mama sedang membaca koran, anak jaman sekarang hobbynya tawuran dan Suka bolos. Mama harap kamu tidak seperti itu" ucap mama Ishani.
"Anakmu tidak mungkin melakukan itu" ucap Ishani.
"Ishani anak yang manis" ucap mala sambil menyerahkan bekal ketangan Ishani.
"kau sudah memakai obat yang bibi kasihkan dan Jangan lupa dimakan bekalnya" Ucap bibi mala.
"Barusan sudah aku olehkan ke elergi ku" jelas Ishani lalu menyerahkan bekalnya ketangan Mala.
"Buat bibi aja" ucap Ishani pergi keluar rumah . Ishani mencoba mengingat dimana dia menaruh jam tangan kesayangannya dan dia baru ingat jamnya tertinggal dirumah Ranveer.
Ishani segera menghubungi Ranveer untuk menanyakan jamnya.
"Halo" ucap Ranveer serak..
"Ranveer. Kau melihat jam tanganku"tanya Ishani tidak sabar.
"ada dikamarku. Kau lupa membawanya" jawab Ranveer sambil batuk batuk.
"Kau Sakit" tanya Ishani khawatir.
"Tidak" elak Ranveer lalu mematikan telpon dari Ishani.
Ishani mondar mandir didepan teras rumahnya satu sisi dia tidak ingin membolos disatu sisi dia mengkhawatirkan Ranveer. Karna dia terlalu mengkhawatirkan Ranveer, Ishani memutuskan pergi kerumah Ranveer dan bolos kuliah.

Didepan pagar rumah Ranveer, Ishani memencet bel Rumah Ranveer tidak sabar dan tidak lama pintu pagar terbuka dengan keras. Ishani segera bersembunyi.
"Siapa yang memainkan Bell" teriak Bi ijah marah sambil membawa sapu ditangannya. Ishani keluar dari tempat persembunyiannya.
"Non Ishani, apa kau melihat siapa yang memainkan bel tadi. Jika aku tahu siapa yang memainkan bel tadi aku akan memukulnya" ucap Bi ijah marah.
"Tadi ada anak kecil yang memainkannya" ucap Ishani bohong.
"Dimana anak itu" ucap Bi Ijah.
"Disana tadi lari, oh ya bi Ranveer ada" ucap Ishani.
"Den Ranveer sedang sakit mulai pagi tadi dia belum keluar kamar, masuklah temui dia. Bibi mau mengejar anak yang tadi memainkan bel" lalu bi Ijah pergi menjauh sedangkan Ishani masuk kedalam rumah Ranveer. Ishani melihat sekeliling rumah Ranveer yang terlihat sepi lalu Ishani menaiki rumah Ranveer untuk menuju kamar Ranveer. Didepan pintu kamar Ranveer, Ishani menarik nafasnya lalu dia mengetuk pintu kamar Ranveer  pelan. Tapi tidak ada jawaban, Ishani membuka pintu kamar Ranveer perlahan dan kebetulan kamar Ranveer tidak dikunci.
Didalam kamar Ranveer sedang berbaring ditempat tidur.
"Ranveer.. " panggil Ishani tapi Ranveer tetap tidak menyahut.
"Ranveer kau sakit" ucap Ishani lalu duduk disamping ranveer.
"astaga tanganmu banyak ruam merah" ucap Ishani sambil memegang tangan Ranveer.
"Aku hanya elergi sabun Cuci motor" ucap Ranveer.
"Kau mau mengambil jam mu. Jam mu ada dimeja komputer setelah itu kau segara berangkat kuliah. Aku tidak mau kau bolos" jelas Ranveer lalu menarik selimutnya dan memunggungi Ishani. Ishani berjalan mengambil jamnya lalu memasang jamnya ditangannya.
"Kau sudah mengobati elergimu" tanya Ishani lalu duduk disopa kamar Ranveer sambil bermain game
"Aku malas, apa ruam ditanganmu tidak sakit dan kau tidak jadi kuliah" tanya Ranveer.
"sepertinya aku berubah pikiran. Aku akan disini sampai sore, apa tanganmu tidak sakit" ucap Ishani memperhatikan Ranveer yang sedang nenggaruk tangannya.
"Hanya terasa gatal. Kau seharusnya bertanggung jawab gara gara kau melempar sabut kearahku badanku jadi seperti" keluh Ranveer, Ishani menghampiri Ranveer dan duduk disebalah Ranveer.
"Kau harus segera mengobatinya. Biar kau tidak merasa gatal nasehat Ishani" lalu menarik badan Ranveer agar bangun.
"Aku mau kau mengobatinya" ucap Ranveer berbaring tapi Ishani duduk dibelakang tubuh Ranveer agar tidak berbaring dan mau mengobati elerginya.
"Jangan bersandar padaku, baiklah aku akan mengobatinya" ucap Ishani, Ranveer membuka bajunya. Ishani menutup matanya risih dan terkejut seluruh tubuh Ranveer penuh dengan ruam merah pantasan Ranveer malas mongoleskannya. Ishani mongoleskan badan Ranveer dengan kasar.
"Sakit, bisa kah kau lebih lembut" ucap Ranveer, Ishani mengoleskan obat ditubuh Ranveer dengan lembut, saat dia memperhatikan wajah Ranveer. Ternyata Ranveer tertidur dengan Jail Ishani mengelitik Ranveer lalu mereka saling kejar diatas kasur. Ranveer menarik Ishani terjatuh diatas tubuh Ranveer.
"kau juga harus mengoleskan bagian depan bukan hanya punggungku" ucap Ranveer dengan risih ishani mengolesi bagian perut dan dada ranveer. Saat Tangan Ishani menyentuh dada Ranveer, Dadanya berdetak dengan keras lalu mereka saling pandang. Plak Ishani memukul dada Ranveer keras.
"Kenapa kau memukul dadaku" ucap ranveer marah.
"Aku kesal mendengar dia berdetak dengan keras" ucap Ishani lalu pergi kesopa dan Ranveer memutuskan tidur kembali.

Pukul menunjukan jam 12:00 siang. Ishani mendengar Ranveer sedang menggigil lalu menyentuh kepala Ranveer.
"Astaga, dia demam" ucap Ishani lalu mengambil obat untuk Ranveer minum.
"Ranveer bangun kau harus meminum obatmu" ucap Ishani sambil memegang tangan Ranveer. Tapi tak diduga Ranveer menarik Ishani dan memeluknya erat.
"Lepaskan, Aku bukan guling" ucap Ishani mencoba melepaskan diri tapi tak bisa merasa lelah akhirnya Ishani tertidur dalam pelukan Ranveer.
Satu jam kemudian Ishani terbangun merasa pelukan Ranveer melonggar Ishani berusaha beranjak dari tidurnya tapi Ranveer memeluknya erat dan tersenyum. Merasa menyerah Ishani memutuskan untuk tidur lagi, Ranveer terbangun dari tidur dan terkejut dia memeluk Ishani lalu mendorong Ishani menjauh dari tubuhnya.
"Apa yang kau lakukan denganku" teriak Ranveer kaget.
"Kau yang memelukku dan aku yang disalahkan" ucap Ishani sewot.
"Maaf gara gara aku, kau jadi demam seperti ini" ucap Ishani sedih.
"Aku baik baik saja, kau harus berjanji tidak akan menghawatirkan ku" ucap Ranveer sambil mengacak rambut Ishani lalu dibalas anggukan oleh Ishani.

Drrt...Drttt...
Hp Ranveer bergetar Ishani mengambilkan Hp Ranveer yang ada disamping tempat tidur. Disitu tertera nama Raina yang menghubungi.
"Pacarmu menelponemu" ucap Ishani menyerahkan telpon ketangan Ranveer.
"Hallo sayang" Ucap Raina ceria
"Hallo" ucap Ranveer serak.
"Kau ingatkan hari ini. kau janji  ingin membelikan ku sepatu" Ucap Raina.
"Iya. aku ingat tapi sekarang aku lagi sakit" ucap Ranveer lemah.
"Kau selalu membatalkan janji kita" ucap Raina marah.
"Baiklah jam tiga aku akan menemuimu dicafe biasa" bujuk Ranveer.
"Sampai ketemu sayang. Muach" lalu memutuskan panggilannya.

Ishani menatap Ranveer khawatir dan merasa kasian.
"Kenapa tidak besok saja. Kau kan sedang demam" ucap Ishani kesal.
"Aku tidak mau dia sedih , aku sudah terlalu sering mengecewakannya. Ishani tolong bangunkan aku 15:00. Aku mau istirahat dulu" ucap Ranveer lalu tertidur.
****

Pukul menunjukan jam 15:00 Ranveer dan Ishani berdiri dipinggir jalan untuk menunggu Taxi.
Sebuah Taxi menghampiri mereka.
"Naiklah, maaf aku tidak bisa mengantarmu pulang" ucap Ranveer membukakan pintu Taxi untuk Ishani.
"sebaiknya kau saja dulu. Aku takut Raina menunggumu lama. aku bisa pulang sendiri" jelas Ishani dan Ranveer pun masuk kedalam Taxi. Setelah Ranveer pergi Ishani memanggil sebuah Taxi lalu mengikuti Ranveer. Ishani khawatir dengan keadaan Ranveer yang sakit tetap nekat pergi bertemu dengan Raina.
Ranveer masuk kedalam Cafe diikuti Ishani dari belakang. Tidak lama Raina datang dan menghampiri Ranveer.
"Kau terlihat pucat. kau sakit" tanya Raina sambil menyentuh kening Ranveer.
"Aku hanya sedikit pusing. Kau mau makan dulu atau langsung pergi belanja" tanya Ranveer sambil memijat kepalanya. Ishani hanya bisa mengawasi.
"Kita langsung belanja" Ucap Raina lalu menarik tangan Ranveer. Mereka berbelanja sepatu, tas dan baju. Merasa capek mereka duduk disebuah kursi. Ishani yang melihat Ranveer yang hampir pingsan ingin berlari menghampirinya tapi dia mengurungkan niatnya. Dia takut Raina akan salah paham kepadanya.
Bruk Ranveer pingsan tanpa disadari Raina, Ishani meminta tolong kepada orang agar membantu Ranveer dan segera menghubungi Ambulance. Raina menolehkan kesamping dan tekejut melihat Ranveer pingsan dan mobil Ambulance datang lalu membawa Ranveer pergi kerumah sakit.

Bersambung.

LOVE SICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang