Ep. 4

4K 276 0
                                    

"Karena di saat itu, ribuan bintang seolah menerangi kilaumu, jutaan malaikat seolah memanggil namamu, bahkan waktu pun seakan berhenti sepersekian detik"
.
.
.
.
.
🍁🍁🍁

"Gimana dek?" Tanya Faisal dari ruang keluarga
"Dia masih keras kepala Mas." Keluh Aisyah sembari menuruni tangga
"Menurutmu apa keputusan Mas ini sudah benar?"
Aisyah hanya terdiam.
"sebetulnya Mas cuma pengen yang terbaik untuk adik kesayangan dan sahabat baik Mas. Dan mas kira Ara bakal setuju. Eh, ternyata dia malah ngambek."
"Iya... segala sesuatu itu butuh proses Mas, yasudahlah kalo memang mereka berjodoh.. bagaimanapun juga akan Allah persatukan..." sahut Aisyah lembut.
Faisal menyenderkan kepalanya dalam pangkuan Aisyah
"Dek?"
"Hm?"
"Mas jadi teringat kisah kita beberapa tahun lalu, Mas masih ingat senyum manis mu waktu mas dateng kerumahmu untuk pertama kalinya. Kau datang dengan secangkir kopi panas dan beberapa toples biskuit dan wafer. Dengan khimar biru muda panjang kau duduk dengan anggun di samping ayahmu. Tersenyum indah dengan pandanganmu yang tertunduk. Kau tahu dek? Itulah saat-saat paling sulit untuk mas menjaga hati dan pandangan. Karena di saat itu, ribuan bintang seolah menerangi kilaumu, jutaan malaikat seolah memanggil namamu, bahkan waktu pun seakan berhenti sepersekian detik,  hanya untuk mengabadikan indahnya pertemuan pertama kita. Kelembutan suaramu menghilangkan rasa ragu dalam hati ini, hingga akhirnya aku yakin tuk mengkhitbahmu dan menjadikan dirimu sebagai sang penyempurna agama. Wanita terindah yang akan menjadi makmum dunia akhiratku, dan menjadi madrasah pertama bagi anak-anakku.
...
"Mas boleh tanya dek? Apa yang membuatmu mau menerima lamaranku, padahal aku cuma laki-laki biasa.. yang jelas jauh dengan mereka yang ada diluar sana, yang lebih berhak bersanding denganmu."
...
"Aku tak tahu pasti. Tapi hatiku yang tahu, karena ia mengatakan.. bahwa kaulah bagian yang selama ini hilang, kaulah jawaban dari setiap doa-doa ku yang telah mengangkasa, kau hadir tanpa pernah menyapaku, tanpa pernah mengusikku, tapi dengan mantap kau menemui ayahku. Sudah berapa banyak pria yang ayah tolak. Entah apa maunya, yang kaya, yang sholeh.. tak ada yang berhasil menarik hatinya. Aku bersukur Tuhan mengirimkan seseorang yang kan menemani sisa hidupku. Hingga aku tua, hingga lemah langkahku, hingga aku sering lupa tentang segalanya. Kecuali satu hal. Cita-cita kita tuk mencapai jannahNya bersama."
Dengan lembut Aisyah mengusap kepala Faisal.
"semoga Allah meridhai niat kita."
"Aamiin..."
"Nahh itu bunda sama ayah! Dicariin ternyata mereka disini" seru Umi sambil menyerahkan si kembar yang sedari tadi asyik bermain dengan neneknya."
"Lho.. Fathir, syifa.. bunda kira kalian udah tidur sama nenek."
"Yaudah.. sini, duduk sini bareng ayah sama bunda yuk!"
.
.
.
.
.

Jam menunjukkan pukul 3 pagi. Sahara mengerjapkan matanya berkali-kali. Hari ini badannya terasa sangat pegal. sulit rasanya tuk bangkit dan melepaskan selimut hangat yang telah tertutup sempurna di sekujur tubuhnya. Tentu saja, di pagi yang begitu dingin ini, tak banyak orang yang mampu menunaikan sholat sunnah tahajud. Sahara segera beristighfar, ia teringat akan pesan abi nya

'setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan "malam masih panjang, tidurlah!" Jika ia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan sholat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.' (HR. Bukhari no. 1142 dan muslim no. 776)

Sahara melepas selimut tebalnya dengan berat, segera setelah ia berdzikir dan membaca do'a setelah tidur, Sahara pun mengambil wudhu dan kembali menghadap sang Rabb dalam syahdu nya sepertiga malam.
Dan seperti kebiasaan nya sejak dulu, ia akan menunggu waktu shubuh dengan membaca qur'an atau sekadar muraja'ah hafalannya.

Gadis November [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang