MY EYES 2:
Esok harinya seperti biasa. Kevin selalu membuat Sheila berpikir macam-macam ketika Kevin bersikap terlalu baik padanya.
Dan kali ini.
"Ini." Kevin memberikan buku miliknya pada Sheila.
Sheila sudah menolak tapi Kevin tetap memaksa. Padahal pelajaran kali ini gurunya killer, siapapun yang tidak membawa buku di mata pelajarannya, aturannya tidak boleh mengikuti pembelajaran sampai selesai.
Dan Kevin?
"Udah pake aja. Lagipula gue juga lagi males belajar!" alasannya.
"So-sorry ya." kata Sheila yang merasa amat bersalah.
"Gak apa-apa kali santai aja!"
Dari depan kelas. "Siapa yang gak bawa buku berdiri!" teriaknya bergema sampe ke ujung.
Kevin berdiri tanpa dosa. Semua memandang ke arahnya. Antara kasihan dan masa bodoh.
Mr Subroto menjewer telinga Kevin dan memintanya untuk keluar.
"Kamu ini jadi anak kok bandel-bandel amat sih?" Mr Subroto semakin memilin keras telinga Kevin, membuatnya meringis kesakitan.
"A-duh Mr!"
"Cepat keluar!"
Sheila nambah merasa bersalah melihat Kevin yang keluar. Padahal seharusnya dia yang kini berada di luar.
Setelah pelajaran Mr Subroto selesai, Kevin masuk kembali kedalam. Dan duduk seperti biasa.
"Makasih. Gue minta maaf karena gue elo gak ikut belajar." ucap Sheila memulai dengan rasa bersalah.
"Udah ah yang begituan masih aja mau lo bahas. Mending sebagai gantinya elo traktir gue makan gimana?"
Kevin melihat Sheila seraya menunggu jawaban. Dan bertepuk bahagia, ketika Sheila menjawab dengan anggukan.
"Yess! Dapet makan gratis!" pekiknya senang.
...
Kevin dan Sheila duduk di tempat biasa. Karena mumpung gratis Kevin memanfaatkan kesempatan emas ini dengan sebaik-baiknya. Sheila sempat akan protes tapi tidak jadi, kalo bukan merasa punya hutang budi pada Kevin, mungkin sudah habis tuh si Kevin.
Sheila menolehkan kepalanya ketika mendengar suara orang bergerombol di sekitarnya. Matanya otomatis melotot melihat seseorang yang sangat di kenalnya. Dan segera menghindar memalingkan pandangannya.
Kevin yang melihat itu, sedikit merasa heran sekaligus jadi penasaran.
"Kenapa sih lo?" tanya Kevin sambil masih mengunyah makanannya.
Jorok!
"Gak kenapa-kenapa kok! Makan aja kenapa!" kata Sheila sewot seraya menunduk, mengunyah makanannya enggan.
Sementara itu Juna yang merasakan kehadiran Sheila, karena sepertinya mata mereka juga sempat saling bertemu. Perlahan memastikan, dan menghampiri Sheila nampak ragu.
"Lo Sheila kan?" tanya Juna dengan menyentuh pundak orang yang di kiranya Sheila.
Sheila terpaksa menoleh seraya memasang wajah bingung seolah benar-benar tak mengenalnya. Dan Kevin berpura-pura sibuk dengan makanannya.
"...Sheila Wilmar kan?" Juna mengulang pertanyaannya.
Sheila hanya mengangguk seraya tersenyum tipis.
"Lo bener Sheila? Lo pindah sekolah di sini?" tanya Juna setengah terkejut.
Sheila enggan menjawab, tapi hanya tersenyum. Lalu Juna duduk di sampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY EYES
RandomSeharian, aku hanya memikirkanmu Mungkin ada sesuatu yang salah dengan kepalaku Aku terus melihatmu, bahkan dalam mimpiku Apakah sekarang aku menyukaimu? Ataukah aku yang gila?