8. Berantem.

29 15 1
                                    

"Cinta itu api, apapun yang dilewatinya akan terbakar. Ibarat cahaya, apapun yang dikenainya akan bersinar. Seperti langit, apapun yang ada dibawahnya akan ditutupinya."

Kalau berkenan, vote ya😊

Pagi ini Kinata akan berangkat bersama Rendi, kenapa? Karena ia takut dengan ancaman dari Rendi semalam.

Pagi ini sudah cukup heboh dengan berita bahwa wajah Arga dan Laura di tempel di mading dengan tulisan Princess and Prince. Sma star serempak membuat audisi Prince and Princess semua murid berhak menawarkan diri dan mendaftarkan temannya, pemenang di tentukan melalui vote di aplikasi Line.

Tak sampai 2 jam mungkin foto itu akan dijadikan sampah oleh pembersih.

Arga berjalan di koridor dan melirik mading, ia merobeknya dan langsung membuangnya ke tempat sampah.

"Kenapa lo buang?"Protes Vino.

"Sampah harus dibersihin."

"Gue sekolah bukan buat jadi pangeran."Tambahnya.

Arga sedang frustrasi karena Deny selalu menolak tawarannya, ditambah permainan gila yang dibuat murid SMA Garuda ini.

"Gue pernah denger ada rumor kalau si Deny itu udah ga nafsu sama cewek. Semenjak kejadian dulu."Ucap Rendi cekikikan, ia mengatakan fakta karena ia pernah mendengarnya dengan jelas.

Arga melirik Rendi.

Apa baru saja temannya secara tak langsung menyuruhnya berpacaran dengan Deny?

"Lo nyuruh gue pacaran sama dia?"

"Boleh tuh!"Jawab Vino cepat.

"Pacaran sama cowok sama enaknya kok."Balas Rendi tersenyum.

Langkah mereka terhenti saat ada seorang siswi menghalangi jalan mereka dan menyodorkan sebuah kado tepat di depan Arga.

"Ulang tahun Lo 3 minggu lagi kan?"Tanyanya malu-malu.

Arga menaikkan alisnya sebelah, "Emangnya kenapa?"

"Berarti gue yang pertama ngasi kado ke elo."Jawabnya tak dapat menyembunyikan senyumannya.

"Makasih."Balas Arga membalas Senyumannya singkat, ia mengambil kado itu dan diberikannya kepada Vino yang tampak ingin membongkarnya sekarang juga.

"Lagian tu cewek, sampai dora berhenti nanya aja ga bakalan di lirik sama Arga."Lawak Vino yang sama sekali tak menggelikan.

**

Lonceng istirahat berbunyi menandakan jam istirahat kedua sudah tiba. Kinata melihat murid-murid yang berlarian ke lapangan dan bukannya menuju kantin.

"Kinata!!!!!"Teriak Denia yang baru saja dari toilet.

Denia menunduk dengan berpegangan ke lututnya seraya menetralkan detak jantungnya setelah berlari, "Arga! Anu Arga!"

"Anu Arga?! Anunya kenapa?!"Tanya Keyla histeris.

"Bukan Anunya!"

"Tapi Arganya."Tambahnya.

"Arga di gebukin!"Ucapnya lagi.

"Apa?!!!"Teriak Keyla langsung berlari, jantung Kinata berdetak lebih kencang dari biasanya. Kenapa ia harus cemas?

Pergi?

Tidak?

Ia akan pergi, di tengah jalan ia bertemu Deny yang langsung mencekal pergelangan tangannya, "Lo kena suruh ke kantor, sekarang juga!"

ArNat. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang