5. Sepatu.

33 15 7
                                    


kau adalah cahaya matahari yang menjaga jantungku terus berdetak
                          Itu kau~

Kalau berkenan, vote 😊

"Gue suka sama lo."Ungkap Keyla ragu-ragu dan memberikan sebuket bunga pada Vino yang hanya dapat membeku di tempatnya.

Plis terima, bunganya mahal!

Tangannya gemetar, kepalanya seakan berhenti berfikir dan menyuruhnya untuk melanjutkan ini. Dengan susah payah ia menelan salivanya, Keyla mengarahkan bola matanya kemana saja yang penting ia tak menatap Vino.

"Makasih."Jawab Vino seadanya.

Keyla akhirnya mentap Vino, makasih? Jawaban apaan.

Ia ingin Vino menjawab sesuai keinginanya, gue juga suka sama lo. Mau jadi pacar gue ga?

Gas! Dia akan menyisihkan malunya ke Antartika.

"Lo mau ga jadi pacar gue?"

Bodohnya! Ia berulang kali bertanya pada dirinya apa ia harus melakukan ini?

Hening.

"Engga."

Deg, ini yang dinamakan sakit hati. Jika sudah seperti ini ia akan mengeluarkan plain B dan melupakan pria itu, ingin rasanya ia menangis karena sakit tetapi tak ada tanda-tanya air matanya akan keluar.

"Maaf, gue ga suka sama lo."Tambahnya.

Ini baru jawaban, sakit dan lega bersatu di dalam diri Keyla saat ini.

"Selamat datang di prank gue!"Keyla tertawa, inilah rencananya jika cintanya di tolak. "Lo selama ini udah baik sama gue, jadi gue mau balas kebaikan lo aja."

Tawanya terhenti saat Vino berkata, "Ini juga prank."

"Ma-maksudnya?"Tanyanya terbata-bata.

"Gue tau sebenarnya ini bukan prank dari lo, karena itu gue yang ngeprank lo balik."

Deg! Detak jantung Keyla seperti berlari 100m saat ini.

"Gue suka sama lo, mau jadi pacar gue ga?"Tanya Vino.

Deg! Tolonglah.

Keyla mengangguk dan tersenyum bahagia saat Vino memberinya setangkai bunga yang tadinya bergabung dengan kumpulan bunga di dalam buket.

                                ***

Kinata merentangkan tangannya dan menutup mulutnya karena menguap. Ia melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 3 sore, ia sudah tertidur 1 jam lamanya.

Ia mengikat rambutnya dan melirik perlengkapan Rendi yang berada di kamarnya, tangannya gatal ingin menyentuh komputer itu tetapi ia mungkin akan di panggang untuk tahun baru oleh sepupunya itu.

Kinata ingin membuka pintu kamarnya tetapi terbuka lebih dulu, ia terkejut bukan mati saat melihat Arga di depannya saat ini, ni cowok ngapain kesini?!

"Lo ngapain disini?"Tanya Arga penasaran.

"Lo yang ngapain?!"Bentak Kinata.

"Dia sepupu gue Ar, lo kenal?"

"Sepupu?"Tanya Arga menaikan sebelah alisnya menatap Rendi yang mengangguk.

"Kalian ngapain disini?"Kinata balik bertanya.

"Emang buat apa lo tau?"Tanya Arga.

"Buat tau."

"Oh."

ArNat. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang