18. Berjuang.

36 5 1
                                    

Aku mencintaimu bukan karena siapa kamu, tetapi karena siapa aku ketika aku bersamamu.


***

Mata Kinata mengerjab beberapa kali untuk memaksimalkan cahaya yang masuk ke retinanya, mata nya menangkap Deny yang ternyata berada di depannya sembari melebarkan sebuah senyuman.

Tangan Deny terulur mengelus rambut lembut Kinata, "Udah mendingan?"

Kinata hanya sanggup menggangguk untuk berusaha menutupi kegugupannya karena perilaku Deny terhadapnya.

Setelah menegakkan badannya duduk di kursi Kinata langsung menyentuh pipinya yang ternyata sudah tertempel plaster disana, "Makasih den.."Ucapnya menatap Deny.

"Buat?"

"Udah baik sama gue."

Deny hanya tersenyum, "Engga salah kan? Baik sama orang yang di suka."

Kinata tertegun mendengarnya,"Suka?"

"Emang lo ga suka sama gue?"

"Emang kenapa?"Deny balik bertanya.

Kepala Kinata menggeleng cepat, "Lo beneran suka sama gue?"

Pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Kinata berhasil membuat Deny tertawa, "Kamu ga peka sih."Ucapnya mencoba menggoda cewek itu dengan panggilan 'kamu'

Kinata terdiam sejenak mencoba mencerna kalimat dari Deny, jadi selama ini yang disukai cowok itu adalah dirinya?

"Den.. Tapi gue cuma nganggep lo sebagai teman."

Bahu Deny berkedip, "80% sebuah hubungan berawal dari pertemanan."

Cukup sudah, Deny benar-benar menyukainya.

***

Kinata dan Keyla berjalan di koridor karena sudah waktunya pulang, semenjak pengakuan Deny tadi Kinata   merasa canggung saat bertemu dengan cowok itu dan yang paling ia takutkan adalah jika Keyla mengetahui semuanya.

Ia tidak mau dituduh sebagai pencuri.

"Bentar lagi Deny ulangtahun, kasi apa ya?"Tanya Keyla pada Kinata yang malah diam, merasa tak dihiraukan Keyla kembali memanggil Kinata.

"Keyla."Panggilan itu langsung membuat Kinata menoleh ke arah sahabatnya dengan sedikit terkejut.

"Lo melamun?"

"Gue lagi ngapal rumus hehe."

"Rumus apa?"Tanya Keyla kepo.

Kinata mencoba berpikir kembali, "Tadi lo ngomong apa?"Daripada kembali berbohong Kinata memilih untuk mengalihkan pembicaraan.

"Itu Deny mau ulangtahun, tadi gue nanya kado apa yang bagus."Balas Keyla.

"Emang dia ulang tahun kapan?"

2 jari Keyla terangkat, "2 hari lagi."Ucapnya bersemangat membuat hati Kinata tiba-tiba terasa sakit, bukan karena ia cemburu melainkan rasa takutnya semangkin besar jika Keyla mengetahui perasaan Deny.

"Keyla!"Perhatian keduanya terlihat pada Vino yang saat ini berjalan menghampiri mereka dengan langkah besarnya, sedangkan di belakang cowok itu ada Arga yang sedang bersandar di mobil bersama Rendi.

Vino yang sudah berada dihadapan Keyla langsung menahan pergelangan tangan Keyla, "Gue mau ngomong."

Helaan nafas berat Vino terdengar lalu matanya melirik Kinata yang masih tak bergerak dari posisinya,"Kita mau ngomong berdua."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArNat. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang