7. Ancaman Sepupu.

36 15 0
                                    

Kalau berkenan, jangan lupa vote.

Kinata mengikat rambutnya seraya keluar dari tempat les nya. Jadwal les Kinata sampai malam karena ia sudah ketinggalan pelajaran.

Belajar memang melelahkan tetapi Kinata harus tetep fokus ke masa depannya, sewaktu di Jakarta ia hanya fokus pada Dendi dan mungkin pindahnya dia ke bandung adalah untuk menyadarkannya.

Langkahnya terhenti saat melihat Deny yang berjalan sendirian, "Den!" Panggilnya lalu berlari kecil menghampiri pria itu.

Pria itu bahkan berubah lagi seperti disekolah, kacamata dan kerapiannya.

"Barengan."

Mendengarnya Deny hanya tersenyum, mereka berjalan bersama sampai memasuki bis berbicara sepatah katapun layaknya tak kenal.

"Gue mau tidur, kalau udah sampai bangunin ya."Ucap Kinata tersenyum pada Deny.

"Lo pacarnya Arga?"

Entah kenapa terasa aneh jika Deny menanyakannya

Kinata menoleh, "Engga kok. Kenapa?"

"Aneh aja, dia manggil cewe."

"Dia sering pacaran ga sih?"

Deny mengangguk kecil, "Beberapa kali, tapi awet sama Laura."

"Dulu mereka pacaran, terus Arga putusin entah karena apa tapi ada gosip mereka di jodohin."Tambahnya.

"Gue ga tau kebenarannya, tapi kalau mereka udah kuliah mereka bakalan tunangan, dan satu lagi Arga ga mau ke Amerika karena ga mau jauh sama Laura."Sambungnya.

"Oooo, kalau lo pernah pacaran ga?"

Deny terdiam beberapa detik lalu menatap Kinata, "Lo ga mau tidur?"

Saking asiknya ia lupa jika ia ingin tidur, tetapi itu sangat jelas untuk Deny yang sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Soal kemarin...."

Deny menautkan alisnya, "Gue ga ada video nya kok."

"Jangan kasi tau sama siapa-siapa."Sambung Kinata tetapi Deny hanya membalasnya dengan senyuman.

Kinata menutup matanya terpejam dan terbang ke alam mimpi. Deny tersenyum saat melihat kepala Kinata bergoyang kemana-mana.

Tangan Deny terulur membawa kepala Kinata ke bahunya, dengan sangat pelan dan lembut.

Membutuhkan waktu 20 menit untuk mereka sampai. Kinata dan Deny berjalan menuju rumah mereka yang searah.

"Besok pulang bareng lagi ya."Ucap Kinata tersenyum.

"Boleh kok."

Kinata melihat Deny berhenti, ia mengikuti arah tatapan Deny dan ternyata ada Arga dan Vino disana bahkan ada Rendi. Apa yang mereka lakukan disini?!

                               ***
"Rendi lama banget gila!"Dengus Vino sambil menghisap rokoknya dan langsung melemparkan benda itu saat Arga mentapnya.

Arga tidak merokok tetapi jika ia mencium asap rokok itu seperti jin penghasut yang akan menggodanya untuk menghisap benda tak berguna itu.

"Gue pikir ngebuat dia nakal ga cukup buat juaranya turun."Ungkap Rendi sedangkan Vino bermain game di hpnya, "Ini rank gue turun naik mulu kayak orang buat anak."

"Hp gue udah suek ya."

"Jangan nyalahin hp lo, elonya aja yang bego main."Balas Rendi menyentuh asal layar hp Vino.

ArNat. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang