#08

3K 263 13
                                    

Pair : Sasuhina.







.

.

.


"Maafkan aku Sasuke-kun" Hinata menangis sesegukkan diarea parkir restaurant yang cukup sepi.

Itachi sengaja memberi waktu yang mungkin dibutuhkan sepasang insan yang sedang diambang bimbang dan egois dimasing-masing hatinya.

"Maafkan aku nona, lebih baik kita akhiri sandiwara ini--"

Hinata menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia ingin berkata bahwa jangan pernah hentikan hubungan ini.

Tapi entah mengapa lidahnya sangat kelu untuk sekedar memanggil namanya.

"Lalu apa alasannya ? Aku tidak pantas bersanding denganmu, meskipun hanya sandiwara. Aku tau nona hanya memanfaatkan aku agar terhindar dari perjodohan yang diberikan Hiashi-sama bukan ?"

Bagai disambar petir tanpa gemuruh, bulu-bulu halus disekitar lehernya berdiri mendengar ucapan Sasuke.

Demi apapun Hinata tak pernah memanfaatkan Sasuke.

"A-Aku .. a-ku......."

Kenapa ??
Kenapa hanya air mata yang keluar dengan bebas.

Hinata ingin berucap lebih dari sekedar air mata. Bahwa Hinata sangat nyaman didekatmu Sasuke.

Sungguh baru kali ini Hinata merasakan debaran setiap bertatapan dengan Onyx kelam milik Sasuke.

Marga besar Hyuga terasa ringan saat Hinata bersama Sasuke. Ia lupakan semua beban ini, ia melupakan semua peraturan memuakkan itu, ia melupakan segala hidupnya.

Sadarkah dirimu Sasuke ??
Bahwa kalian telah memiliki benih cinta yang slalu kalian hapus dengan rasa egois kalian ingin saling memiliki.

Apa bedanya dengan embun pada kaca dipagi hari..
Sebanyak apapun embun itu datang kau slalu menghapusnya.

"Awalnya aku sempat menyukaimu nona, tapi aku sadar jika rasa suka ini tidaklah pantas. Dan aku juga sadar jika tak seharusnya menyukai gadis yang hanya memanfaatkanku"

"CUKUUUPPP.....!!!" Teriak Hinata memukul dada Sasuke dengan tas mini yang ia genggam.

Ia senang mendengar ungkapan hati Sasuke, tapi disisi lain Hinata membenci Sasuke karna telah memiliki pikiran picik tentangnya.

"K-Kenapa kau bisa berfikiran seperti itu Sasuke ?? Aku tak pernah berniat memanfaatkanmu" seru Hinata yang menangis didada Sasuke.

Sasuke ingin mempercayai semua ucapan Hinata dan menghapus semua prasangka busuk dikepalanya. Tapi saat mengingat Naruto tadi, rasanya Sasuke merasa menjadi pria bodoh yang tak punya harga diri dan pendirian.

"Kau berbohong nona" jawab Sasuke menjauhkan tubuh Hinata dari dadanya.

Hinata merasakan telapak tangan yang hangat milik Sasuke, lagi-lagi air mata ini keluar namun tak sebanyak tadi.

Karna air mata Hinata terasa sudah mengering dan meradakan pusing sisi pelipisnya.

"Aku tak pernah berbohong Sasuke.. hatiku tak mungkin menipuku. AKU MENCINTAIMU Sasuke..!!!!"

"LALU KENAPA KAU DIAM SAJA DIMANGSA OLEH NARUTO----" hancur sudah pertahanan Sasuke, amarah yang ia tekan sedari tadi menyembur keluar tepat memekikkan telinga Hinata.

Hinata membelalakkan matanya mengingat kejadian beberapa waktu lalu saat Naruto dengan buasnya menghisap dan melahap pipinya.

Tangan Hinata bergerak menyentuh pipi kanannya bekas bibir tajam milik Naruto.

My Precious Love -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang