Menggembungkan pipi, Jaejoong benar-benar merasa kebebasan direnggut darinya. Kedua orang Yunho benar-benar berjaga! Bahkan ketika ia makan siang saja mereka berada dalam radius paling jauh lima meter. Ia mengibas-ngibaskan tangannya. Demi apa, kenapa ia bisa berurusan dengan mantan paling memuakkan sedunia?Mantan. Jaejoong sudah menetapkan itu meskipun tanpa kalimat putus. Simplenya, ia dan pria itu tidak pernah bertemu lagi dan setelah sekian lama, pria itu dengan anteng bersi keras mereka tetap berpacaran. Yunho memang menyebalkan. Sejak dulu pria itu selalu ingin menang sendiri.
Ia menatap kepada beberapa karyawan yang bergerombol di dekat manekin. Mata mereka melirik padanya. Sejak pria itu keluar toko hingga sekarang, ia yakin topik para karyawan itu adalah dirinya. Tidak ada yang mendekatinya. Mereka menganggap ia seperti musuh. Konyol sekali, hanya karena Yunho mereka memperlakukannya seperti itu.
Satu-satunya yang bersikap baik hanya Son Hoojun, sang manager toko. Itu dikarenakan Yunho mengancam tidak datang kemari jika bukan dirinya yang melayani. Bahkan ia diminta untuk segera menandatangi kontrak. Ia terpaksa, karena cukup sulit mencari pekerjaan dan keuangannya mulai menipis, untuk tahap pertama ia ingin kontrak sebulan kerja dahulu.
Membayangkan bekerja dengan rekan kerja yang tak bersahabat, ia tidak akan sanggup. Setelah sebulan ia akan mencari pekerjaan lain dan berhenti berurusan dengan Yunho.
Mengambil tasnya, Jaejoong bersiap keluar toko. Jam kerjanya sudah selesai. Ia menjilat bibir karena kedua pria itu dengan sigap mengikutinya. Berusaha melangkah cepat, Jaejoong terhenti saat mendengar bunyi klakson ketika ia ingin menyeberang.
Menghela napas, Jaejoong mundur selangkah. Sial, ia gagal berlari dari dua pria itu. Menatap ke depan, Jaejoong benar-benar ingin mengumpat kata sial dengan keras. Pasalnya tatkala pintu mobil itu terbuka, sosok Yunho lah berdiri menjulang. Pria itu tersenyum padanya.
"Apa lagi yang kau lakukan di sini? Ingin berbelanja lagi?" tanyanya dengan ketus.
"Menjemput pacarku, ayo masuk ke dalam, aku akan mengantarmu!"
Menggigit bibirnya, Jaejoong menatap sengit Yunho. Ia menggeleng, "Aku bisa sendiri dan tolong dua orangmu tidak usah mengikutiku, aku—"
"Agar kau tidak nakal. Aku menitipkan mereka, tenang saja Sayang, akan ada pergantian jam kerja untuk mereka!"
Jaejoong tidak bertanya apa mereka terus akan menjaganya. Tetapi ia meminta agar Yunho menarik kedua orang itu dari aktivitas mengikutinya. Berbicara dengan Yunho membuat ia kesal. "Berhenti menggangguku, Jung Yunho!" tegasnya.
"Maka berhentilah menggangguku, Kim Jaejoong!"
Apa-apaan, ia meminta berhenti pada pria itu dan jawabannya seolah-olah ia yang lebih dahulu mengganggunya. Menggigit bibirnya lagi, Jaejoong melangkah mendekat pada Yunho. Ia berkacak pinggang, dan mendongak agar menatap wajah pria itu.
"Kapan aku mengganggumu? Kau lah satu-satunya yang menggangguku. Hanya karena kita pernah bersama maka kau bisa seenak hati kepadaku, dengar Yun, aku lelah!"
Yunho menunduk, mensejajarkan wajah dengan Jaejoong, lalu tertawa kecil dan menyentil hidung Jaejoong. "Kau sangat menggemaskan Sayang, ayo masuk mobil! Di luar dingin!"
Menarik tangan Jaejoong, Yunho menyeret gadis itu menuju ke mobilnya. Jaejoong berusaha melepaskan tangannya, dan Yunho mendorongnya masuk ke dalam. Pria itu berputar ke kursi kemudi, dan Jaejoong meringis melihat kedua orang suruhan Yunho menahan pintu agar Jaejoong tidak melarikan diri.
"Kau brengsek sekali, Yunho. Apa kau tidak puas menyakitiku lima tahun lalu? Kita sudah berakhir, mengertilah kita sudah berakhir! Aku sudah bilang aku memiliki kekasih dan—"
"Dan aku akan membunuhnya jika berani merebutmu dariku!"
Kilatan emosi pada mata Yunho membuat Jaejoong bergidik. Sungguh, ia tidak bohong bahwa pria itu sangat menakutkan. Ia memang berbohong tentang kekasih, agar Yunho mundur teratur. Namun, pria itu malah menjawab bak mafia-mafia pada film.
"Kau gila? Kau tidak serius, iya kan?"
"Aku serius! Kau tahu keluargaku kaya kan? Aku bisa saja menyewa seorang pembunuh bayaran atau sniper handal untuk menembaknya!" Yunho menggeram setelah mengatakan itu, pria itu juga menginjak pedal gas dengan tiba-tiba.
.
.
.Eyd ga beraturan, typo dimana" -bow- no edit.
Kasih komen lagi dong ~ 😘 .
Ini Yunho ngajak JJ malming ya bukan dikau" pada -plaak-.
Thank for voted dan komentar.
.
.
.