A Feeling Of Heart : 10

782 39 0
                                    

"Aku akan berusaha melupakan semua ini, di tahun yang baru ini"
-Vantika-

-----

Rendy PoV

Hari ini tepat 2 bulan aku dan Vantika tidak memiliki hubungan sama sekali. Aku telah berusaha meminta maaf tapi Vantika sudah tidak ingin lagi bertemu dengan ku. Kak Eliz juga sudah nelarangku untuk mengijak rumah mereka, syukur Om Hendri dan Tante Karnia juga belum mengetahui ini, bukan karna gue pengecut tapi takut kalau nanti penyakit Om Hendri kambuh.

Aku juga telah berusaha untuk meminta bantuan kepada sahabat-sahabat Vantika, tapi malah habis di kroyok aku sama mereka apalagi Riani hampir habis rambutku di tarik.

Terakhir aku ke rumah Vantika, kata bi ona Vantika sudah pindah, saat gue tanya kak eliz tapi kak eliz tidak mau memberitahu keberadaan Vantika, begitu pun dengan sahabat-sahabatnya.

Flasback On

Aku memasuki halaman rumah Vantika ingin meminta maaf, aku branikan diriku

Tok..tok..tokk...

Aku mengetuk pintu rumah Vantika, tanpa menunggu 2 menit pintu di bukakan oleh wanita paruh bayah yang gue tau namanya bi ona.

"Eh.. Mas Rendy masuk Mas" ucap bi ona sambil mempersilakan gue masuk

"Bi... ada vantika?" Tanyaku, sambari masuk ke dalam rumah

"Ada mas, tunggu bibi panggilkan dulu, mas mau minum apa?"

"Iya bi, air putih saja bi" jawabku.

Bi ona berlajan menuju lantai atas yang ku tau itu arah kamar Vantika. Sekita 10 menit aku menunggu bi ona turun dan di ikuti oleh kak eliz.

Beri aku kekuatan Tuhan - ucapku dalam hati, ketika melihat raut wajah kak eliz yang begitu merah menyala kepadaku. Baru saja aku berdiri mau mendekat ke arahnya.

Plak..

Bunyi tanparan yang begitu keras mendarat di pipiku sakit pake bingits sampai-sampai di pipiku terdapat tanda tangan kak eliz.

"Maaf kak" ucapku.

"Maaf Rendy? Maaf?" Tanyanya murka.

"Kakak dengar dulu penjelasan Rendy kak" jawabku kepada kak eliz sambil memegang tanganya, tapi di tepis olehnya. Sikapnya tak beda jauh dari Vantika.

"Penjelasan? Penjelasan apa yang harus saya dengan Rendy? Sampai harga diri adik saya jadi taruhan olehmu? 100 juta? Hahahah" tawa kak eliz begitu besar. "Hanya 100 juta harga diri adikku? Kau tau vantika ada princes di keluarga ini dan kalau bisa saya pilih Rendy, saya lebih memilih adik saya di curi oleh preman jahat dan mereka meminta tebusan dengan separuh kekayaan keluargaku, dari pada menjadi milikmu tapi harga dirinya di nilai 100 juta" lanjutnya, dengan mata yang berkaca-kaca dengan satu kedipan air itu jatuh ke pipi mulus kak elis itu.

"Maaf kan saya kak. Saya tidak bermaksud melakukan itu, saya mencintai Vantika" jawab ku.

"Cinta?" Tanyanya kepadaku." Hahaha karna vantika menghasilkan 100 juta untuk mu? Kau mirip seperti pengemis. Apa orang tuamu tidak perna memberikan kekayaan dan kemewahan mereka padamu? Dan dengan gampangnya kau jatuhkan harga diri adikku di depan teman-teman sialan mu itu" lanjut kak eliz.

A Feeling of Heart (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang