(1) Kabar Buruk

817 39 1
                                    

Lee hyera pov

Sinar matahari masuk melalui jendela rumah ku ah lebih tepat nya Rumah nenek dan kakek ku yg tinggal di desa kecil dan jauh dari kota besar seperti seoul,aku membuka mataku kemudian duduk di sisi tempat tidur yg tidak terlalu besar ini

Aku menatap jam weker kecil yg ada di meja kecil samping tempat tidur.

'6.35'

Aku segera meregangkan badanku kemudian mulai berdiri untuk membereskan tempat tidurku, setelah selesai aku pergi ke kamar mandi yg ada di bawah tepatnya di dekat daput rumah ini,

Tidak lupa aku membawa handuk,

Menuruni tangga yg terbuat dari kayu ini pelan pelan aku pun akhirnya sampai di bawah,ku telusuri ruangan ini tapi tak ada siapapun kupikir nenek dan kakek ku sedang berkebun?

Berkebun adalah aktivitas mereka yg sudah menjadi aktivitas rutin mereka setiap pagi,

Aku harus segera menyusul mereka.

◆◇◆◇◆◇◆◇◆◆◇◆◇◆◆◇◆◆◇◆◇◆◇◆◆

"Apa?!"

Aku berteriak karena terkejut, bagaimana tidak? Kedua orang tuaku yg sangat aku sayangi akan berpisah.

Memang mereka selalu berdebat dan tidak akur lagi semenjak ibu ku Lee suzy mulai kembali menjadi model, ayahku Lee min ho yg merupakan seorang Ceo sebuah perusahaan besar sangat menentang keputusan ibuku sehingga mereka sering bertengkar,

Aku yg saat itu berumur 10 tahun menyaksikan pertengkaran yg sangat hebat dirumahku untuk pertama kalinya.

Sadar akan hal itu ayah dan ibuku selalu menutupi permasalahan mereka, mencoba menahan pertengkaran di depanku, namun kurasa usaha mereka sia sia karena aku selalu mendengarkan mereka di kamarku,aku selalu menutup kedua telingaku dan menangis,

Beristirahat sebentar dari kota seoul dan pertengkaran kedua orang tuaku

Aku pergi Liburan kerumah nenek dan kakek ku di desa,sungguh bahagia kehidupan disini, udara disini masih segar karena banyak pohon dan juga ada hutan yg masih utuh namun hutan yg satu itu tak pernah disentuh manusia karena manusia manusia yg kesana pasti tak akan kembali.

"Begitulah hyera, besok kita harus pergi ke seoul untuk menghadiri persidangan mereka kuharap kau mengerti, karena  mereka juga akan mengurus hak asuhmu"ucapan dari kakek ku membuatku lemas

Air mata telah menetes dari kedua mataku aku terisak dalam tangis, aku tak ingin mereka berpisah, sungguh aku tak mau mengikuti salah satu dari mereka dan lebih baik aku mati saja.

Aku merasakan seseorang memeluk ku erat ternyata nenek ku,

Ia juga menangis karena ia akan kehilangan menantu kesayangan nya, nenek ku memang dekat dengan ibuku, mereka sangat cocok menjadi ibu dan anak tak heran bila nenek ku menangis. Sementara kakek menatap sendu kepadaku yg tengah menangis di dekapan nenek ku.

◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◇◆◇◆◇

Aku menangis di atas kasurku sembari menatap bulan purnama yg sangat terang dilangit,
Kulihat jam weker yg menunjukan pukul 11 malam, aku tak peduli, sulit rasanya untuk tidur, aku takut hari esok akan datang.

Aku tak mau, aku terus menangis dalam diam,sembari merasakan angin yg masuk lewat jendela yg aku buka,

"AAAUUUUUU"

Suara gonggongan serigala masuk ke telinga ku, aku membuka mataku,

Saat aku menatap kebawah, aku melihat seekor serigala dengan luka di kakinya, ia berjalan gontai,

Werewolf'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang