"Mila ?"
"Gio ?"
"Ngapain kamu di sini ?"
"Ah ... Aku .. Aku di suruh papa ku buat ngontrol restoran kamu"
"Ah .. Iya ..."
"Aku yang tugas di sini buat ngontrol restoran kamu"
"Oh iya. Eumh ... gimana kabar kamu ?"
"Baik kok baik"
"Hmm bagus deh"
"Kamu sendiri ?"
"Baik juga kok"
"Hmm .. Bagus deh"Tok ... tok ...
Saat mereka sedang berbincang canggung , tiba-tiba salah satu karyawan Gio memanggil Gio.
"Pak , pesanan banyak pak"
"Oh iya , nanti saya ke dapur. Eumh ... Mila , aku ke dapur duu ya"
"Oh iya sok sok"Gio pun meninggalkan Mila seorang diri di ruangannya.
"Pak ..."
"Apa ?"
"Tadi pacar nya ya ?"
"Ngaco kamu. Itu orang yang bakal ngontrol restoran ini , jadi hati-hati"
"Ah maap , kan saya gatau pak"
"Dia itu temen SMA saya"
"Oh , dulu bapak suka sama dia ya ?"
"Ah banyak tanya kamu. Cepet kerjain yang harus dikerjain"
"Hehehe , siap pak siap"Di samping itu , Mila langsung mengontrol seluruh ruangan di restoran tersebut. Ia meneliti satu persatu apa yang harus diperbaiki apa yang harus tidak harus diperbaiki. Ia juga tidak lupa untuk mencatat semuanya yang harus diperlukan oleh restoran tersebut. Tidak terasa ia pun masuk ke dalam ruangan dapur.
Matanya langsung tertuju pada Gio yang sedang memasak. Bagaimana tidak ramai, saat ia memasak saja , bisa menjadi tontonan gratis para pengunjung. Tapi tidak hanya pengunjung saja yang terpana dengan keahlian Gio saat memasak , tapi Mila pun begitu. Mata nya tidak lepas dari pandangan melihat Gio dengan baju v neck nya dan celemek hitam nya yang biasa ia pakai. Lengan nya yang kekar dan licin karena keringat terus membolak-balikan masakan yang ada di penggorengan. Dahi nya juga yang berkeringat , tidak ia hiraukan karena ia terlalu berfokus pada masakan yang ia masak.
"Bu Mila ..." karena seorang karyawan di situ memanggilnya , buyarlah Mila yang sedari tadi melihat Gio
"HAH ! Ah maaf ... Ada apa ya ?" Mila memang sangat terkejut dengan kehadiran karyawan tersebut
"Maaf , bikin Ibu kaget. Saya cuman mau kasih berkas aja buat ibu" Mila pun menerima berkas tersebut.
"Makasih ya" Dan Mila segera meninggalkan orang tersebut.Mila ! Bodo lu bodo ! Napa lu malah ngeliatin si Gio sih !
ujar Mila dalam hatinya.
Saat Mila berada di rumah , ia menyelesaikan tugas laporan tentang restoran Gio yang harus diberikan malam ini juga pada ayahnya. Ia menyelesaikan nya dengan cepat dan rapih. Tak lama ia pun menyelesaikan laporan tersebut dan langsung mengirim lewat e-mail pada ayahnya.
Tapi , karena ia terlalu sibuk dengan laporan yang ia buat, ia sampai lupa untuk makan malam. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Biasanya di wilayah rumah baru nya itu tidak ada yang berjualan sama sekali karena waktu sudah malam.
Mila langsung mengecek apa yang ada di kulkas nya. Nihil hasilnya , tidak ada apa-apa. Ia benar-benar lapar malam ini. Tetapi ...
Ting !
Sepertinya seseorang datang ke rumahnya, ia pun membukakan pintu untuk tamu tersebut.
"Siap ... Gio ?" Seorang pria yang tinggi nya kurang lebih 185 cm , memakai atasan kaos tidur berwarna putih dan celana training nya yang berwarna hitam , dan rambut coklat tua nya yang dipotong seperti hal nya pria Korea sana , membawa semangkuk sup opor ayam kuning yang ada di tangannya.
"Maaf ganggu , cuman mau ngasih opor ayam aja buat kamu"
Pikir Mila , Gio benar-benar datang di waktu yang benar-benar tepat. Ia cukup senang karena akhirnya ia mendapat makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Want You to Stay (complete)
Teen FictionMila Michelle , seorang gadis yang menyukai seorang pria yang pendiam , maskulin , dan memiliki kharisma yang tidak terkalahkan , tapi sayangnya pria itu menolaknya mentah-mentah. Tetapi, 10 tahun yang datang keajaiban pun terjadi pada mereka masin...