7 : kita bersama (lagi)

2K 53 1
                                    

"Gio ..."
"Hmm ?"
"Kamu serius mau jalanin pernikahan ini ?"

---

Gio yang sedang asik makan , tiba-tiba tersedak dengan pertanyaan yang Mila lontarkan.

"Hmm ? Maaf ..."
"Kamu serius bakal jalanin pernikahan sama aku ? Bakal hidup sama aku ? Bakal kuat sama aku yang untuk SEKARANG aku ga suka lagi sama kamu ?"

Gio pun menaruh pisau dan garpu nya pada piring. Ia pun membenarkan duduk nya.

"Aku serius. Aku bakal jagain kamu layaknya kewajiban seorang suami yang harus jagain kamu. Aku bakal sayang sama kamu , walaupun kamu memang untuk sekarang ga sayang sama aku. Aku bakal ngejagain anak-anak aku nanti nya. Aku akan memenuhi semua kewajiban aku sebagai seorang ayah. Aku janji itu , kamu boleh pegang kata-kata aku"

Mila melihat dari raut wajah dan mata nya dengan seksama. Ia tidak melihat sama sekali kebohongan yang ada di dalam diri Gio sendiri. Hanya ada kaliamat dan aura kejujuran saja yang ada di dalam Gio sendiri.

Mila terus menatap wajah Gio dengan mata yang berkaca-kaca. Bagaimana tidak , Gio telah membuat nya di mabuk kepayang dengan kata-kata romantisnya saat ini.

"Mila .. Mila .."

Mila berusaha sadar kembali.

"Aku ke toilet dulu" Segera ia pergi ke toilet agar Gio tidak melihatnya menangis.

Saat di dalam toilet, Mila menatap wajahnya sendiri di depan cermin. Ia berpikir , kalau ia adalah wanita yang jahat. Mengapa ? Karena baru saja tadi ia tidak menghargai Gio sama sekali. Ia menjawab seenaknya saja tanpa mengerti hati Gio sendiri. Ia benar-benar merasa wanita yang tidak ada apa-apanya. Egois. Ya, itulah yang ia rasakan sekarang.

Waktunya untuk kembali ke meja makan. Mila pun keluar dari toilet. Tapi ...

"Kevin ?! "

Kevin menarik tangan Mila , dan mereka masuk kembali ke dalam toilet tersebut.

"Kevin ? Ngapain kamu ?"
"Jangan suka gitu lah. Udah berapa kali aku bilang kan ?! Batalin pernikahan kamu !"
"Ga segampang itu , Kevin"
"Mau aku yang bantuin ? Kamu kan masih sayang aku ! Iya kan ?!"
"Tapi , Kevin ..."
"Apa ?! Kenapa ?! Gara-gara calon suami kamu itu dulu nya cowo yang kamu suka ?! Iya ?! Jawab dong !!!" Suara menggelegar Kevin terdengar sampai keluar ruangan toilet. Saat Gio mendengarnya , ia langsung berdiri dan berlari ke arah toilet, untuk menyelamatkan sang calon istrinya tersebut.

"Kevin .. Kenapa kamu jadi kasar gini sih ?"
"Itu semua gara-gara lo ! Lo sendiri yang buat gua jadi gini ! Pikir deh lo !"
"Astaga , Kevin. Kenapa kamu jadi gini sih ?" Setiap tetes mata terus keluar dari mata Mila. Ia benar-benar takut, ia butuh Gio sekarang.

"Ga usah sok-sok baik dulu lah lo ! Pikirin dong cowo nya !!!"
"Kenapa ?! Memang nya kenapa kalo aku nikah sama Gio ?! Kamu juga orang nya terlalu protective kan ?! Aku main sama temen-temen kantor aja gaboleh ! Main sama keluarga aku aja gaboleh ! Parah kamu, Kevin !"

"Hah ! Bilang aja lo masih sayang sama Gio kan ?!"
"Iya ! Aku masih sayang Gio ! Selama ini memang aku masih sayang Gio ! Orang lain ga pernah bisa gantiin Gio di hati aku ! Termasuk kamu , Kevin !!" teriak Mila pada Kevin dengan air mata dan emosi yang terus meluap.

"AAAAHHHH !!!" Kevin hendak menampar wajah Mila dengan tangan nya. Tapi , ada sesuatu yang menahan tangan nya tersebut.

"Jangan ganggu, Mila" ujar Gio dengan wajah dinginnya.

"Ah ... Ternyata sang calon suami ikut ya" ujar Kevin setengah meledek.

"Mila , ayo pulang" Mila menatap Gio dengan penuh keharuan , karena orang yang ia butuhkan sekarang akhirnya datang.

Want You to Stay (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang