Sebenarnya proses menjadi anggota marching band tidaklah semudah yang aku alami. Karena memang pada saat aku bergabung, latihan sudah berjalan dua bulan. Banyak sekali perjuangan para kadet sebelum dilantik menjadi anggota MB.
Pertama, anak-anak kadet band yang sudah mendaftar diwajibkan datang pada pertemuan perdana untuk perkenalan (pelatih, alumni, staff, seksi-seksi, alat, dll). Biasanya perkenalan ini diadakan selama 2 pertemuan.
Kedua, para kadet akan diajari segala macam basic di MB, seperti tepukan-tepukan, instruksi, Latihan Baris Berbaris (LBB), apel, dll. Proses ini yang paling lama karena memakan waktu 3-5 bulan. Dan di sinilah 'niat' para kadet di uji. Karena memang pada proses ini, mereka masih mendasari basic MB, yang bisa di bilang tidak ada hubungannya dengan musik. Para kadet pasti berfikir, 'perasaan aku daftarnya MB, deh. Kok jadi paskibraka?' Dan pada akhirnya, para kadet yang tidak memiliki niat akan bosan dan keluar. Bayangkan saja, 2 kali pertemuan dalam seminggu (setiap pertemuan hanya datang, apel, LBB, apel resmi, pulang), dan kalian harus menjalaninya selama 3-5 bulan kedepan. Kebayang kan bosennya? Ditambah lagi latihan fisik seperti dijemur berjam-jam dibawah sinar matahari.
***
Memang, membentuk formasi dengan ketukan dan posisi yang tepat itu gak bakal jadi sehari dua hari. Semua anggota MB harus terbiasa mengikuti komando dan tahu barisan atau gerakan yang harus mereka lakukan. Maka dari itu latihan baris-berbaris ala paskibraka ini jadi salah satu latihan fisik mendasar yang harus dikuasai semua anggota.
Toh, marching band itu memang asal muasalnya dari latar belakang militer. MB berkembang paska perang dunia II ketika veteran perang membentuk korps musik yang akan memainkan lagu-lagu mars nostalgia Perang Dunia II untuk berparade keliling kota dalam berbagai acara perayaan. Makanya gak heran, kalau sampai saat ini etika dan tata cara MB masih berbau militer.
***
Terakhir, para kadet band akan dilantik menjadi anggota setelah melewati berbagai macam basic, omelan pelatih dan alumni, serta semua hal yang dapat kalian rasakan hanya jika kalian bergabung di marching band.
Namun, bukan berarti setelah mereka dilantik, perjuangan itu sudah berakhir. Malah, itu adalah awal dari perjuangan dan pengorbanan yang sangat berat. Sebab, latihan MB cuma sebentar itu mitos. Apalagi jika memang secara khusus mempersiapkan materi buat lomba, latihan 6 jam setiap harinya, belum termasuk Training Center (TC) setiap hari minggu, dari jam 9 pagi sampai 9 malam, nine to nine-lah istilahnya. Bakal kerasa banget perjuangannya.
Dan kalau kalian sudah merasakan itu, kalian akan sadar bahwa dibalik MB yang megah pasti ada kerja keras. Kerja keras untuk ada di posisi masing-masing, kerja keras untuk sama-sama memprioritaskan latihan, serta kerja keras untuk memahami pribadi rekan-rekan satu tim yang beragam. Semua itu hanya untuk menghasilkan 12 menit yang paling sempurna. Dan semua kerja keras itu mungkin karena mereka memiliki satu sama lain. Anak-anak MB-lah yang bisa benar-benar mengerti bagaimana tiap orang itu berharga dan dibutuhkan dalam sebuah band. Dan persatuan anak-anak MB itu nggak ada duanya, udah teruji dari segala tempaan fisik dan mental yang menghadang. Hanya dengan persatuan dan dedikasi penuh, mereka dapat meraih hasil terbaik.
'Lalu mengapa anak MB mau mendedikasikan semua waktu dan kerja kerasnya demi 12 menit tersebut?'
Jawabannya sudah jelas. KARENA MEREKA MEMILIKI SATU SAMA LAIN. Sebagaimana instrumen mereka yang menghasilkan paduan bunyi yang harmonis, kebersamaan anak-anak MB itu juga gak kalah harmonisnya. Hanya dengan mengandalkan satu sama lain, anak-anak MB bisa melalui semua proses pembelajaran, latihan rutin sampai tengah malam, sampai hukuman keras dari pelatih, anak-anak MB itu HANYA BISA mengandalkan satu sama lain. Mereka juga tahu bahwa mereka BERUNTUNG memiliki satu sama lain. Memiliki teman seperjuangan yang sama-sama mengerti artinya kerja keras, dedikasi, dan kebersamaan.
Ya, kerja keras, dedikasi, dan kebersamaan. 3 hal yang mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk dibuktikan.
But because we had each other, we make it happen...
KAMU SEDANG MEMBACA
One Band, One Soul, One Sound [READ DESCRIPTION FIRST]
Kurgu Olmayan'Kita berlatih puluhan jam, ratusan menit, dan ribuan detik, hanya untuk 12 menit, yang akan kita kenang, selamanya' Kisah tentang bagaimana jalan cerita dan kehidupan anak-anak marching band, yang dipandang sebelah mata oleh orang banyak. Mengambil...