7. Sisi Lain

1.4K 192 12
                                    

- Teman? Tidak semua tulus menyayangimu.-

------------------------------------------------------

Happy Reading and Sorry for Typos

------------------------------------------------------
07. Sisi Lain

"Kalian berkencan?"

"Tidak."

Sudah puluhan kali pertanyaan tersebut terlontar untuk dua manusia. Sepasang makhluk adam yang tertangkap sedang berjalan bersama, menikmati dinginnya ice cream. Memaksa keduanya untuk bergabung dan menjalani sesi pertanyaan. Paksaan.

"Jangan mengelak, lalu apa yang kalian lakukan di sini jika bukan berkencan?"

Itu Hyeri. Di sisi kiri bersama dengan gadis yang selalu ingin tau, Jieun. Keduanya menatap sepasang makhluk adam itu dengan tajam. Seperti jaksa yang melakukan penyelidikan, sangat berlebihan.

"Hanya berjalan - jalan."

Hyeri mendengkus, "aku tidak bertanya padamu, Sunbae. Teman kita harus menjawab dengan jelas, sekaligus bercerita kronologis kalian di sini. Tidak kurang dan tidak lebih, harus jujur tanpa kebohongan!" ujarnya, menekan.

Seluruhnya terkejut, tetapi Sooji tanpa minat menatap sekitar tanpa arah. Seluruh mood baik yang ia miliki telah lenyap karena kehadiran keduanya. Menyebalkan.

"Jangan berlebihan, Hyeri."

Berbeda dari biasanya, bibir milik Sooji bergumam, bukan mengeluarkan pekikan. Nyaris membuat penghuni meja makan tercengang.

"Benar, kau membuat makan malam kita canggung. Mereka tidak nyaman."

Itu pembelaan dari Yura. Ia pikir akan lebih nyaman bertanya pada Soojung kelak, tanpa si kakak kelas. Obrolan terbuka para gadis.

"Arrasseo."

Setelah hening beberapa saat, hentakan kursi itu terdengar, beradu dengan keramik lantai. Sooji bangkit dan berlalu, tanpa mengucapkan pamit. Membuat yang lain heran karena sikapnya yang tidak biasa. Gadis itu selalu cerewet dan mencari masalah. Pasangan bertengkar Hyeri.

"Mengapa dia? Tidak biasanya, cerewetnya lenyap," tanya Jong  In, disikut langsung oleh kekasih barunya.

"Biar aku yang menyusul."

Yura berbaik hati, ia mengejar tubuh Sooji yang ditelan pintu toilet. Mendapatkan Sooji yang hanya diam menatap pantulan tubuhnya dari cermin. Cukup besar.

"Kau baik - baik saja?"

Sooji menoleh dengan kerutan pada kening, "mengapa bertanya demikian? Aku baik - baik saja tentu." ujarnya dengan senyum tipis.

"Kau menyukai Myungsoo Sunbae sungguhan?"

Pertanyaan konyol. Bukan dia, tapi pria itu.

"Pria itu yang menyukaiku."

"Sooji."

Sooji tertawa mendengar gadis itu menghela napasnya berat. Pertanda bahwa ia tak mengerti dengan pola pikir gadis itu. "Tak perlu dipercaya, meski aku mengatakan yang sebenarnya. Aku hanya sedang memikirkan satu hal. Tak usah khawatir,Yura. Kau bisa duluan."

ManiakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang