Part 2

15 1 0
                                    

"Kadang rasa kagum itu membuat kita jadi salah sangka tentang parasaan kita yang sebenarnya.... :)"





Setelah dari sekolah tadi sebenernya kita nggak langsung pulang tapi mampir mall dulu soalnya mau cari barang yang besok harus dibawa. Gue dan kakak biasa setelah pulang sekolah langsung jalan. Gue seneng banget punya kakak yang baik kaya kak Nouval. Pokoknya dia itu is the best banget deh. Setelah semuanya cukup. Gue dan kakak langsung pulang. Sekarang gue udah sampai rumah. Gue bergegas turun dari mobil dan berjalan masuk ke rumah, meninggalkan kakak gue.

"Mama....!!! Yuhu anakmu yang cantik pulang...!!!" teriak gue saat sudah masuk ke rumah, tidak lama mama pun datang dan langsung menjewer telinga kanan gue.

"Adu duh... ma, sakit...!!!" kata gue sambil meringis kesakitan.

"Kamu tuh ya, kebiasa...an banget masuk bukannya salam palah tereak kayak tarzan...!!!" kata mama sambil nglepas tangannya dari telinga gue. Gue hanya jawab dengan cengiran tanpa dosa sambil megang telinga gue yang merah.

"Udah sana masuk kamar, mandi, makan, terus tidur." kata mama sambil mengelus kepala gue.

"Yaudah ma aku ke kamar dulu, dah mama cantik...!" kata gue sambil nyium pipi mama.

Gue berjalan ke kamar, setelah masuk gue langsung rebahan di kasur king size gue. Huh enak banget kalau pulang sekolah langsung tidur, tapi gue tidak biasa karena mama pasti marah-marah kalau gue belum mandi. Setelah hilang capeknya gue langsung bergegas mandi.

Sekarang gue sedang makan malam sama keluarga, gue sebenernya mau tanya sama kakak tapi gue urungkan karena mending nanti di kamar. Setelah selesai gue membantu bunda beres-beres.

Huh capek juga ya, batin gue sambil ngusap keringat di dahi. Gue berjalan menghampiri kakak gue yang sedang nonton tv di ruang tengah. Gue duduk disamping kakak, dan bersiap untuk memulai pembicaraan.

"Em... Kak aku boleh ngomong nggak ?" kata gue sambil menghadap ke kakak.

"Ngomong aja." kata kakak yang masih menghadap ke tv.

"Kak liatnya ke sini dong..." rengek gue sebel. Tapi nggak sia-sia usaha gue, sekarang kakak udah menghadap ke gue.

"Kak, Farga itu satu kelas ya sama kakak ?" tanya gue yang membuat kakak menautkan alisnya.

"Iya, emang kenapa ?, kamu suka ya....?" kata kakak dengan nada menggoda sambil nunjuk-nunjuk muka gue. Dan itu buat gue salting.

Gue sebenarnya malu kalau mau kasih tau kakak kalau gue suka Farga tapi kan itu mungkin rasa kagum gue bukan cinta. Tapi kagum sama cinta kan beda tipis.

"Ih nggak, cuma tanya aja. Kok akrab gitu sama kakak." kata gue sambil mainin tangan gue.

"Ya tentu lah orang dia sahabat kakak." kata kakak santai.

"Hah??!! Yang bener kak ??!!" kata gue kaget sambil menatap kakak berbinar.

"Ya biasa aja kali nggak usah teriak-teriak !" kata kakak sambil nutup kupingnya.

"Hehe abisnya aku kaget." kata gue sambil garuk kepala yang tidak gatal.

"Dia itu sahabat kakak sejak SMP, dia juga sering main ke rumah kok tapi kamunya aja yang selalu di kamar jadi nggak kenal deh." kata kakak sambil makan cemilannya.

Beautiful FinanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang