Part 7

9 0 0
                                    

"Cintaku akan selalu bersamamu walau kamu tidak mengerti perasaanku..."




Kita berdua berjalan menuju toko boneka dengan Natha yang terus menggandeng tangan gue. Sesampainya disana dia langsung menuju boneka panda yang besar itu. Gue tertinggal karena dia jalan cepet banget. Gue berjalan menghampirinya. Gue liat dia cemberut nggak tau kenapa.

"Hey kenapa, nggak jadi beli ?" tanyaku sambil megang pundaknya.

"Nggak ah, udah banyak kok di rumah yuk cari yang lain !" katanya lalu pergi meninggalkan gue. Gue berjalan menuju boneka panda yang tadi dipegangnya. Kemudian gue coba liat harganya. Oh sekarang gue tau kenapa dia nggak jadi beli soalnya harganya cukup mahal. Gue memutuskan untuk membelinya. Gue suruh mbaknya untuk menyimpan dulu. Setelah membayar gue berjalan menghampiri Natha yang sedang asik liat aksesoris.

"Kak coba ini deh, pasti lucu....!" katanya sambil memakaikan bandana mickey mouse ke kepala gue. Gue awalnya nggak mau tapi dia cemberut gitu. Akhirnya gue pun hanya bisa pasrah.

"Ih kakak lucu banget, gemesh deh...!" katanya sambil nyubit pipi gue. "Coba yang lain ya...?" katanya sambil memperlihatkan poppy eyesnya. Gue hanya ngangguk biar dia seneng.

Cukup lama kita di mall, oh pasti kalian herankan. Waktu itu kan Natha  ngomongnya mau ke supermarket tpi nggk jadi. Karena gue bilang ke dia mending langsung ke mall aja yang lebih komplit.

"Makan yuk laper nih." ajak gue ke Natha. Gue udah laper dari tadi soalnya belum makan siang di sekolah.

"Ayuk, gue juga laper." jawabnya. Kita berjalan menuju restoran terdekat, kita milih meja yang ada dipojok dekat jendela. Gue manggil pelayan dengan melambaikan tangan.

"Mau pesen apa ?" kata mbak pelayan.

"Em Steak sama Cappucino, kamu apa ?" tanya gue setelah memesan.

"Em... Samain aja deh." kata Natha, gue hanya mengangguk.

"Mbak, steak sama cappucino nya dua ya." kata gue ke pelayan.

"Baik, ditunggu ya." kata pelayan lalu pergi. Kita disini hanya ada keheningan, gue tiba-tiba teringat dengan sesuatu yang harus gue tanyakan ke Natha.

"Hem, Nath kamu udah ada jawabannya...?" kata gue sambil megang tangannya. Natha agak kaget karena itu, dia menghela nafas panjang lalu menghembuskannya pelan.

"Em, sebenarnya udah tapi kalau gue kasih tau ke lo takutnya lo marah." kata Natha sambil menunduk takut.

"Aku nggak akan marah kok walau itu sakit." kata gue kecewa.

"Gue belum bisa nerima lo di hati gue, Ga. Maaf ya...?" kata Natha. Kemudian berlalu pergi meninggalkan gue yang termenung. Gue tidak mengejarnya, kurasa dia butuh waktu untuk sendiri. Pelayan datang membawa makanan ke meja gue, tapi gue meninggalkannya dan meletakan uang seratus ribuan di meja. Kemudian berlalu pergi.

Gue bergegas ke parkiran, kemudian melajukan motor gue cepat. Mungkin gue harus menenangkan pikiran gue sejenak. Gue berniat pulang lalu langsung tidur. Sampai di rumah gue langsung masuk kamar. Kemudian  hempaskan tubuh gue ke kasur. Gue akan tidur sejenak sebelum mandi. Sudah cukup lama gue berbaring tapi itu tidak membuat gue tidur. Gue berniat untuk mandi, setelah selesai gue mencoba menenangkan pikiran gue dengan ngobrol dengan sobat gue melalui Line.

Farga_rdtya😎

Woi nongol dong,
gue kesepian nih

Ozi ganteng😏

Beautiful FinanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang