03. Perkenalan Menurut Apa Kata Minghao

823 70 49
                                    

Minghao sudah kenal sebagian dari teman sekelasnya, apalagi ada sembilan dari dua puluh empat yang dulunya satu sekolah dengan dia. Apalagi tujuh dari sembilan orang yang sejak setahun lalu mengacaukan isi chat roomnya yang berkualitas.

Sebuah grup chat yang hanya iseng dibuat oleh Mingyu, yang ternyata mendekatkan mereka sampai ke titik buka-bukaan terhadap apapun. Membuat Minghao yang aslinya suka bercerita, makin semangat untuk bercerita lagi. Peduli amat mereka mau dengar atau tidak, yang penting uneg-unegnya dikeluarkan.

Minghao menatap ke depan, sedang ada perkenalan diri menggunakan Bahasa Inggris. Minghao menengok ke arah Jungkook, prihatin sekali melihat wajah amburadul orang itu. Dia parah sekali bahasa Inggrisnya saat maju tadi, Minghao jadi kasihan, sedikit.

Kali ini yang maju adalah seorang cowok dengan tubuh bongsor sekali mengalahkan Mingyu. Namanya Kwon Hyunbin, dia tinggi, bibirnya tebal, dan mukanya menyebalkan. Minghao belum pernah menyapanya, tapi dia tahu kalau anak itu aktif. Paling tidak, dia punya semangat, tidak seperti Jungkook yang berdiri saja sepertinya jadi beban.

Hyunbin cukup jago bahasa Inggrisnya, jadi Minghao tidak usah repot-repot menyela kalau cowok itu salah. Tidak seperti Jungkook tadi, yang dikoreksi sana sini sampai mukanya merah menahan malu.

Mungkin setelah ini, Seokmin juga akan dibuatnya malu. Anak itu kan, sebelas dua belas dengan Jungkook.

Hyunbin mengakhiri perkenalannya dengan kata 'thanks' kemudian duduk di bangkunya yang ada di tengah-tengah.

"Lee Jun Young, please introduce yourself." Mr. Tedjo menatapi sekeliling kelas mencari seseorang yang kiranya mengangkat tangan atau maju.

Tapi tidak ada.

Sampai terdengar suara buku yang dipukulkan ke kepala, beserta suara nyaring seorang cewek dengan rambutnya yang tidak melebihi bahu bergoyang ke kanan-kiri.

"Bangun Juuuun, giliran lo! Ih!"

"Tu cewek rambut pendek namanya Eunha, temennya Yuju dari SMP tetangga kalo ga salah. Kemarin gue denger-denger, sih." Ucap Bambam tanpa diminta saat melihat wajah heran Minghao, tapi Minghao mengangguk saja sambil membunyikan kata oh panjang.

"Lo belum kenal semua emang?" Tanyanya.

Minghao meringis, lalu mengangguk. "Pada nggak nyamperin gue, sih."

"Lo yang nyamperin dong, kurus! Maunya disamperin mulu emang lo siapa cuih."

"Lo juga kurus, kurus!" Minghao mengeplak kepala belakang Bambam.

Bambam tidak jadi membalas keplakan Minghao karena di depan sana sudah ada yang mulai bicara.

"Hi guys, my name is Lee Jun Young, and you guys can call me Jun." Kata cowok dengan perawakan tinggi dan bentuk bibir tertawanya yang unik.

Jun,

Ugh, Minghao merasa sensitif sekali kalau mendengar nama itu. Seperti ada perasaan perih, tapi tidak tahu dimana.

Minghao kembali mendengarkan orang yang sedang bicara di depan, orang itu murah senyum sekali. Minghao pikir si Jun itu kebanyakan tersenyum, sampai gusinya kelihatan begitu.

"Jangan baper gara-gara nama doang ya, Hao." Seokmin berucap cukup keras, membuat beberapa murid menatap aneh kepadanya. Dia nyengir, menunjuk Minghao. "Pacarnya Minghao namanya Jun juga, btw."

Dan Minghao ingin sekali menonjok Seokmin kalau saja Bambam tidak menahan badannya.

"Awas lo, Min!" Sentaknya.

Seokmin sih cuma senyum-senyum puas sekali meledek Minghao.

"Itu yang pojok kiri kenapa berisik sekali? Your friend is talking right now." Mr. Tedjo menegur, membuat senyum Seokmin luntur dan dia menunduk.

97 Liners: BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang