10. This is BAD

360 25 13
                                    

Jungkook mendengus kesal. Kalau saja cowok sok cool yang ada di depan kelas sekarang bukan temannya, sudah dia lempari dengan buku yang ada di meja. Pasalnya, cowok itu setengah memaksa untuk mengumpulkan formulir pendaftaran ekskul.

Katanya, yang tidak mengumpulkan sekarang, akan dia laporkan kepada Ibu Wali Kelas. Dan sialnya, formulir Jungkook ada di rumah. Lupa sekali kalau hari ini adalah hari terakhir pengumpulan formulir.

"Minta lagi aja sama anak basket. Pasti dikasih." Jaehyun menimpali dari belakang bangkunya.

"Lo gak ada rencana mau ke ruang OSIS?" Jungkook memutar ke kiri, menyenderkan punggungnya pada tembok.

"Gak, kan beloman fix keterima. Ya gabisa keluar-masuk sesenengnya." Jaehyun memangku pipinya dengan tangan kanan.

"Atau ke ruang basket, deh?" Jungkook masih berusaha bertanya.

"Ngapain? Mungutin bola?" Jawab Jaehyun dengan judes. Tidak pernah habis pikir dengan otak temannya itu. Dia kan anak futsal, bukan basket.

"Ck, goblo banget pake lupa." Jungkook berdecak.

"Baru nyadar luuu kalo goblooo?" Bambam melengos saat melewati tempat duduk Jungkook untuk menuju ke depan. Mencibir temannya yang makin tua malah makin kurang satu strip (otaknya).

"Diem aja deh tutup kaleng kong guan,"

Dan Bambam makin mencibir.

"GUYS!"

Mingyu yang dari tadi ada di depan bersuara, membuat kelas yang tadinya berisik jadi senyap. Tidak benar-benar diam, sih, Bambam dan Seokmin yang sedang duduk di atas meja Rose dan Soojung yang bersebrangan tetap ngobrol sambil tertawa-tawa.

"Formulir udah ada di gue semua kecuali punya Jungkook, ya. Ntar gue kasihin ke anak OSIS sama kasih tau Bu Aisyah sekalian." Mingyu tersenyum, melirik Jungkook yang mukanya sudah kesal sekali.

"Titisan joker." Jungkook mendengus.

*************

"Nih," Jungkook yang sedang bermain ponsel mendongak, melihat cowok beralis lumayan tebal dengan muka menyebalkan menyodorkan selembaran kertas padanya.

Kenapa sih, muka semua orang kelihatan sangat menyebalkan hari ini, Jungkook kan jadi emosi sendiri.

"Muka biasa aja boss," Sela Jungkook. Melihat sekitar dan ternyata mereka hanya berdua di dalam kelas.

Yang di depannya menaikkan alisnya. "Udah biasa, boss,"

"Apaan, muka lo gak selow boss,"

"Perasaan lu doang kali boss,"

"Udahlah capek, mau apa?" Tanya Jungkook akhirnya menyerah.

"Ngasi formulir. Di kolong gue ada sisa satu. Buat lo aja gue udah ga butuh."

"Ye, kambing. Belagu banget." Jungkook menerima selembaran itu. "Thanks ye, June."

June alias Junhoe yang didepannya cuma bilang 'ya' dan mendudukkan diri di bangku Soojung.

"Eh btw nih sambil lu ngisi formulir, gue mau tanya," June berkata dengan nada serius.

Jungkook yang baru saja menuliskan namanya di kertas jadi berhenti, beralih mendongakkan kepala menatap teman sekelasnya yang tempat duduknya ada di paling pojok belakang. "Apa,"

"Lo—" June terlihat menggaruk kepalanya. "Lo dulu di SMP pernah sekelas sama Rose, kan?" Tanyanya dengan cepat tapi masih sangat bisa ditangkap oleh pendengaran Jungkook.

97 Liners: BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang