06. TTM (Teman Tapi Musuh)

462 51 17
                                    

Lalisa melompati balkon kamarnya, melompat lagi dari tembok pembatas rumah ke balkon kamar Bambam. Dia mengetuk jendela kamar Bambam yang ada di lantai dua rumah cowok itu, tepat bersebelahan dengan kamarnya sendiri. Tanpa menunggu jawaban, dia masuk begitu saja ke dalam sana.

Lisa duduk lesehan di depan seperangkat home teather yang tersusun rapi, kemudian mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya, Chitato rasa Sapi Panggang ukuran besar. Lalu menyemilinya sambil mengutak-atik laptop Bambam yang sudah terbuka tepat di depannya.

Tau-tau si pemilik kamar keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang, menatap malas pada cewek kelebihan energi yang sudah duduk manis di kamarnya itu.

"Jangan noleh dulu, gue gak pake baju."

Lisa menoleh. "Bawel ye, kalo noleh juga gue ga mungkin napsu!" Sungutnya sebal, acara streamingnya diganggu oleh Bambam.

"Itu lu noleh, kampret!" Bambam menoyor kepala Lisa pelan, menghadapkan muka cewek itu kembali ke depan.

"Tumben mandi malem-malem," Lisa kembali memutar video di laptop. "Mau kemana?"

Bambam memakai kaosnya, lalu duduk di samping Lisa. "Biasa, ketemu customer. Mau minta jajan."

Lisa mendelik, lalu mencekik main-main leher Bambam. "Tobat anjir!" Serunya keras.

Menepis tangan Lisa, Bambam hanya tertawa kemudian. "Apaan sih, gue mau ke rumah Jaehyun, nih."

"Ngapain? Ikut dong."

"Gak. Urusan cowok."

"Emang lo cowok?"

Bambam hampir memiting kepala Lisa sebelum cewek itu gesit menghindar, dia berdiri. "Eittt, eitttt, mau ngapain luuuu?" Tangan dan kakinya sudah membentuk kuda-kuda, sambil meloncat kanan-kiri.

"Ngapain sih, Lis. Gak jelas banget idup lu."

"Gak jelas gini juga yang naksir gua banyak!"

"Cuih."

****

"Je punya roti ga?" Bambam berjalan dari meja counter ke depan kulkas empat pintu di dapur rumah Jaehyun.

Yang punya rumah menyahut, menyuruh Bambam mencarinya sendiri di dalam lemari makanan.

"Lo ke sini mau ngapain, sih?" Tanya Jaehyun sesampainya di dapur dengan wajah layu, khas bangun tidur.

"Nggak tau. Tadinya mau di rumah aja, tiba-tiba setan dateng." Bambam menjawab dengan mulut penuh roti sandwich isi kacang.

"Siapa?"

"Lisa."

"Bukannya lo naksir?"

Uhuk

Bambam tersedak roti, melotot lalu menghampiri Jaehyun dengan terburu. Kemudian menabok punggung temannya itu dengan keras sekali. "Sinting, ya?! Apanya yang mau gue sukain, sih?! Tante-tante di club yang butuh kasih sayang masih banyak, woy!"

"Ha!" Jaehyun mencibir. "Tobat lu setan! Kemakan omongan sendiri baru tau rasa!"

Bambam berdecak. "Nggak Je, gue tuh single and free. Nggak lagi suka-sukaan sama orang. Jangan sekata-kata lu kalo ngomong, bisa menimbulkan fitnah!"

"Lo yang fitnah diri sendiri, ngomongin tante-tante mulu. Dikira orang kan lo gigolo."

"Mulut, cot!"

**********

Sebenarnya Bambam yang datang ke rumahnya sama sekali tidak memberatkan. Tapi Jaehyun sedikit kesal juga kadang-kadang. Pasalnya cowok itu kalau ke sana suka sekali nyampah, iya, buang sampah sembarangan.

97 Liners: BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang