4 - [Playboy]

3.4K 205 2
                                    

Sedari tadi Ari tak bisa fokus dengan main skateboardnya, padahal ini adalah kegiatan yang paling Ari suka.

Ari membanting papan skateboard miliknya sendiri.

"Aisyah Lo benar-bener bikin gue gak bisa fokus!" Racau Ari, ia memilih untuk berhenti sejenak dari main skateboard nya.

"Kamu butuh minum Ri." Ucap seorang gadis sambil menyerahkan minuman botol.

"Makasih Ais---- Beby?" Gawat Ari salah sebut orang, seketika raut wajah Beby berubah menjadi merah.

"Jadi selama ini kamu cuma anggap aku Aisyah Ri?" Bentak Beby,yang kebetulan sedang menemani Ari skateboard.

"Gak! Gak gitu Beb, maaf sayang. Tadi aku cuma lagi mikirin Temen aku yang lagi sakit, sorry kamu jangan marah ya..." Beby yang tadinya sempet marah pun perlahan melunak, lalu Tersenyum.

"Oke aku maafin, maafin aku juga udah egois sama kamu." Beby memeluk tubuh Ari,Ari tak membalasnya.

"Kenapa gue jadi deg-degan dipeluk sama Beby? Gak Ari jangan sampai Lo kena jebakan yang Lo perbuat sendiri." Tegasnya dalam hati.

"Kita cari makan yuk, sayang." Ajak Beby menyadarkan Ari.

"Ouh Iyah, kebetulan aku juga lapar."

Setelah didalam mobil dan posisi Ari lah yang menyetir mobilnya sendiri, Beby berada disebelah nya.

Tiba-tiba sebuah pesan masuk kedalam HP-nya.

Andira

Kamu dimana? Jadi jemput aku gak?

'sial! Pake ada acara Andira segala. Gimana nih' tiba-tiba saja sebuah ide terlintas dari pikirannya.

"Em.... Sayang, tiba-tiba ajah aku ada urusan penting jadi aku gak bisa makan sama kamu, mening sekarang kita pulang,aku Anterin kamu oke." Beby yang mendengar itu menghela nafasnya.

"Okeh aku ngerti, yuk pulang." Ari memutar balikkan mobilnya kearah rumah Beby.

Dan sekarang Ari harus menjemput Andira yang baru saja keluar dari salon.

"Andira..."

"Eh udah nyampe?" Ari dengan posesif nya memeluk tubuh Andira dan membawanya kedalam mobilnya.

"Sekarang kita mau kemana nih?" Tanya Ari.

"Anter aku ketemu temen SMP aku."

"Dimana tempatnya sayang?" Tanya lembut Ari.

"GI..." Kata Andira sambil terfokus dengan iPhone digenggamnya nya. Sok sibuk.

Ari menghela nafasnya.

Sedangkan disisi lain Aisyah sedang menanti kedatangan Ari, saat ini Aisyah masih dirawat tapi ia lebih memilih untuk dirawat dirumahnya sendiri.

"Sayang kok gak dimakan buburnya?" Tanya mamahnya

"Gak mau, Ais gak suka bubur."

"Kamu makan sedikit ajah." Aisyah menggeleng

"Aku mau Ari ada disini ma." Kata-kata itu Akhirnya keluar dari mulutnya.

"Bentar mamah suruh Ari kesini dulu, sekalian Syifa sama Azka. Biar kamu gak bosen." Aisyah memeluk mamahnya.

"Makasih mah. Tapi mah, besok Ais boleh sekolahkan? Ais bosen disini Mulu udah 2 Minggu Ais gak sekolah." Mamah Aisyah dibuat sedih ia sangat tak kuat melihat anaknya saat ini.

"Iyah sayang asalkan kamu jangan terlalu cape."

"Emang Ais sakit apa mah? Sampai perlu dirawat?" Mamah Aisyah semakin memeluk erat anaknya.

"Kamu gpp kok sayang, cuma kata dokter kamu cuma kecapean doang, kamu perlu istirahat jangan banyak tingkah." Aisyah sedikit tak percaya dengan ucapan mamahnya, tetapi ia hanya mengiyakan untuk membuktikan bahwa iya mempercayai mamahnya.

"Yaudah mamah telepon Ari sama temen-temen Ais." Mamahnya hanya mengangguk. Lalu pergi dari sana.

"Ari kenapa kamu hari ini gak ada jenguk aku? Aku kangen sama kamu Ari, andai Ais gak sakit pasti Ais udah kerumah Ari hari ini juga." Batinya sedih.

Tak lama Azka dan Syifa datang, disusul Ari yang membawa bunga kesukaan Aisyah dan buah-buahan segar.

"Hemm temen rasa pacar yah Syah?" Goda Azka.

"Bacot! Diem Aisyah lagi sakit gak usah digodain." Kata Ari tak terima. Galak bener

"Ya udah sih santai, gak usah ngegas gitu." Kata Azka. Disertai kekehannya.

"Ari aku mau apelnya dong." Ari pun menyerahkan buah apel kearah Aisyah.

"Eh bentar" cegah Rasyifa

"Kata mama Lo,Lo belum makan. Ari suapin Aisyah." Ari segera melakukan perintah Rasyifa.

"Makan Syah..." Pertama-tama Aisyah sempet menolak. Tapi Ari tetep memaksa untuk menyuruh Aisyah makan akhirnya Aisyah mau walaupun hanya beberapa suapan.

"Nah gitu, biar Lo cepet sembuh." Kata Ari

"Tapi gue udah dirawat 2 Minggu disini kenapa gak sembuh-sembuh? Padahal keliatan gue bugar-bugar ajahkan? Gak keliatan kayak orang yang sakit." Crocos Aisyah.

"Iyah juga sih, Lo sakit apa Syah?" Aisyah menggeleng

"Gue ajah gak dikasih tau sama mamah, apalagi kalian."

"Yang terpenting Lo cepet sembuh Syah,terus masuk sekolah lagi." Timpal Rasyifa yang membuat Aisyah tersenyum.

"Okeh Syifa. Itu mah pasti." Seru Aisyah dengan kobaran semangat nya.

"Minum dulu Syah terus Lo minum obat." Seketika teman-temannya menatap Ari aneh.

"Lo kok crewed kalo Aisyah kayak gini, kek ibu kontrakan tau gak." Ari mendengus sebal.

"Bodo amat lah, yang penting Aisyah bisa sembuh."

"Ouh jadi gitu."

"Gitu apaan sih."

"Tau akh kepo"

"Gak jelas lu ka"

"Lah bodo"

"Amat!"

"Udah ikh gue puyeng liatnya." Ari seketika panik melihat Aisyah.

"Masih pusing?" Aisyah seketika ketawa melihat muka konyol Ari yang menurutnya lucu.

"Gue cuma bercanda Ari... Hahah"

"Satu kosong" Ari mendengus sebal. Tapi sedetik kemudian wajah Ari ikut tersenyum saat melihat Aisyah tertawa lepas.

"Kalo yang gue lakuin buat Lo tertawa apa ajah akan gue lakuin asalkan itu bikin Lo seneng Syah,cepet sembuh tembem gue." Ucapnya dalam hati.

"Apa gue harus sakit dulu biar bisa Deket sama Lo Ri?"- Aisyah.

***

TBC

Jangan lupa vote !

Jangan lupa komen!

Semoga happy yah...

Maaf banyak typo 🙏🙏

Playboy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang