Suara riuh mengobrol sana - sini oleh para pengunjung cafe semakin menjadi - jadi, meski jika dilihat dari waktu nya masih tak jelas termasuk kategori makan malam ataupun makan siang, jadi... Disinilah mereka berada, duduk dengan halat meja dan saling berhadapan. Mari kita jelaskan nya...
Saguru dan Shiho duduk bersebelahan dalam satu set, sedang Shinichi dan Ran dihadapan mereka, dengan tempat tepat Shiho didepan Shinichi.
"menggelikan" itulah komentar Shiho pada Saguru yang tak memperbolehkan nya pulang lebih dulu, ia mengutuk dalam hatinya ketika di "blok" lelaki blonde itu agar tetap duduk ditempatnya.
"Aku tidak menyangka dunia ini begitu sempit" Ujar Shinichi mempercair sintuasi yang agak panas sehabis adegan paksa memaksa oleh Saguru.
"ya.. Begitukan? Benar - benar sempit.. " sahut Saguru sembari melirik Shiho yang memasang wajah masam. "Jadi kalian akan menikah? " tanya Saguru.
Shinichi mengangguk "ya.. Tentu saja" sahutnya enteng.
"aku tidak terkejut mendengar hal itu, lagipula kalian sangat serasi" komentar Saguru, keduanya nampak malu - malu, terutama Shinichi.
"t.. Terima kasih.. Kami akan mengirimkan undangan, harap meluangkan waktunya" ujar Ran kini ambil suara.
"ya.. Aku pasti akan datang" Saguru menyahut mantap, "kan Miyano? " ucapnya sembari menatap Shiho yang sedari tadi penatap keluar. Merasa diabaikan Saguru menyentuh pundak gadis itu "hey".
"iya Aku akan datang, tapi tidak dengan mu" sahut nya dingin sembari menatap cahaya mentari yang mulai tenggelam itu.
"apa yang sedang kau lihat? " tanya Saguru.
"warna yang menyedihkan" ia menggumam sangat pelan.
"hah?? Kau bicara apa sih? " Saguru menyahut, "bicaralah dengan keras dan jelas, apa kau sakit?" tanya Saguru.
"kau bilang kau tidak akan datang dengan Saguru, apa itu artinya Kau akan datang dengan Kak Okiya? " tanya Ran.
shiho menatap Gadis itu, "Ya.. "
"Aku jadi penasaran dengan hubungan kalian " ucap Ran mulai Kepo, "Dia bilang kalian tidak pacaran.. Lalu apa? " lanjut Gadis berambut hitam itu.
"Ran.. Berhenti menanyakan masalah orang lain" ucap Shinichi dengan wajah kesal, entah kenapa.
"hanya karena kau dekat dan selalu bersama seseorang, bukan berarti kalian memiliki hubungan kan? " sahut Shiho.
"maaf jika kau merasa terganggu dengan pertanyaan ku" Ran merasa canggung, apalagi Ketika mendengar teguran shinichi dan sahutan Shiho, ia merasa menjadi seperti tukang gosip.
Tak lama Kemudian terdengar suara teriakan dari dapur, refleks Shinichi dan Saguru berlalu kearah yang sama, mereka berdua tercengang ketika melihat ada mayat seseorang yang berada didalam es balok dari ruangan pendingin Cafe itu.
"Murder Magnet" Ran refleks menoleh kepada orang yang melafalkan julukan tadi.
"dari mana kau tahu Shinichi itu murder magnet?" tanya Ran.
"bukan Kudo.. Tapi maksud ku Hakuba" Shiho mencari alasan, Ran mengangguk mengerti.
"ternyata ada orang lain yang seperti Shinichi didunia ini" Ran tertawa kecil.
"Dan kini mereka berdua sedang bersama.. Bayangkan akan ada berapa banyak kasus disini?" Shiho menggeleng sembari memijat kening nya.
"Miyano! Aku memerlukan mu! " teriak Saguru dari dalam dapur.
"Yaa. . Yaa.. Aku datang" Shiho menyahut malas.
Ran terdiam menatap mereka bertiga yang sedang bekerja, memandangi mayat itu dengan detail dan menelitinya seolah ini hal yang biasa. "Sesaat Aku merasa.. Seperti sedang berdiri didunia yang berbeda" Pikir Ran dalam hati, ia merasa dadanya sesak dan entah kenapa juga ada rasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
After All - [End]
Fanfiction[ WARNING ! ] - Shinshi Pairing - Selama ini Aku menolak masuk dalam permainan jahat Aku selalu berpikir untuk tidak menjadi pemeran antagonis diantara mereka Karena itu aku pergi jauh Karena aku takut Aku berhenti terluka dan berhenti mati rasa Ak...