Lie

2.8K 198 10
                                    

"Ran... "shinichi memanggil gadis itu tiba-tiba ketika mereka sedang dikamar hotel Shinichi, ketika itu Ran sedang merapikan baju Shinichi yang baru sampai dari kargo.

"hmm? " Ran menyahut sambil melanjutkan aktifitas nya.

"apa kau sudah menemukan Anak berambut coklat itu? " Shinichi bertanya sembari memijat kepalanya, Ran berhenti sesaat.
"kau bermimpi lagi? " tanya Ran.

Shinichi mengangguk, "dan didalam mimpi ku ada Ayumi, Genta juga Mitshuhiko, kami berlima sekelas.. "

"lalu? " Ran berbalik mendekati shinichi yang duduk ditepi tempat tidur.

"Dia membuat Ayumi menangis.. Dan Aku bertanya.. Kenapa dia melakukan hal sejahat itu... " berhenti sesaat.

"lalu.. Apa katanya? " Ran nampak mengintrogasi.

"dia bilang.. orang baik sulit dilupakan, karena itu Dia harus tetap menjadi penyihir, lalu Aku bertanya lagi.. "

"apa yang kau tanyakan? "

shinichi hanya diam, seolah tak bisa mengatakan apa-apa lagi, "Berjanjilah Ran.. " Shinchi kemudian memeluk Ran dengan erat, "jangan pernah meninggalkan ku" ujar Shinichi lagi.

Ran lalu membalas pelukan itu dan mengusap rambut hitam itu lembut, "Aku.. Tidak akan pernah meninggalkan mu"

****

Ran nampak bingung dan bimbang sembari terus memegangi hp nya,hingga akhirnya ia memutuskan menhubungi seseorang.

"Ada Apa Ran? " suara pria tua menyambutnya ramah.

"begini hakase.. shinchi bermimpi lagi, dia memimpikan Ayumi, genta, Mitshuhiko dan tentu saja... Ai.. Aku harus bagaimana? " tanya Ran sembari membuang nafas berat . "Bahkan kami jauh - jauh ke inggris, dia bersikeras bahwa ini adalah liburan sebelum kami menikah, tentu saja aku tahu dia bohong.. Dia jelas sedang mencari Ai disini, dia sama sekali belum menyerah" Ran menjelaskan panjang lebar.

"tenang dulu Ran.. Shinichi pasti tidak akan bertemu dengan Ai.. Karena seperti yang kau tahu? Bahkan meski dia pulang ke inggris belum tentu kalian bisa bertemu, inggris sangatlah luas" Ran sedikit bernafas lega.

"meski Aku tidak mengerti apapun,tapi aku percaya pada mu Hakase.. Shinichi memang sebaiknya tidak bertemu dengan Ai, dia terlihat seperti Pedo" sahut Ran.

Hakase tertawa "baiklah Ran.. Nikmati saja liburan ini, ah.. Bus ku sudah datang, maaf Ran.. Sudah dulu yah" Lalu telpon dimatikan.

"dasar Hakase" Ran tertawa kecil.

***

Ran kemudian berjalan keluar Hotel, mencari keberadaan tunangannya yang menunggu di lobi, ia nampak memandang kosong pada anak SD yang sibuk bermain bola.
shinichi kemudian mendongkak dan menatap Ran, "ayo kita jalan" ujarnya kemudian tersenyum.

Mereka berdua menelusuri London sembari berpegangan tangan, melihat keindahan Inggris yang benar - benar menpesona.

"menurut mu Ran.. Apa Aku banyak berubah? " Tanya Shinichi tiba - tiba.
"hmm.. Kau menjadi lebih berani .. Maksud ku, lihat ini" Ran mengangkat tangan mereka yang bertautan itu, "sebelum kau menghilang.. Kau benar - benar kaku dan tidak peka, aku tidak tahu apa yang mengubah mu, tapi sekarang kau memang sedikit berbeda" Ran terlihat sedih, entah kenapa.

After All - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang