Suasana restoran keluarga diwilayah eropa itu amatlah bising, berberapa pramusaji itu bolak-balik memperhatikan 2 buah meja berjauhan yang berisi 2 pasangan berkilauan berwajah asia.
Meja pertama adalah meja yang di isi pasangan dengan kencan pertamanya saking canggungnya.
Dan meja kedua adalah meja yang di isi pasangan gay yang saling merajuk saking hening nya.
Itulah yang dipikirkan oleh orang - orang yang pikiran nya dipenuhi dengan film-film ataupun cerita fiksi.
"kau diam saja? " sela Shiho pertama pada detektif dihadapanya, sesekali. Matanya melirik Subaru dan Kaito yang duduk jauh dari mereka, untuk mengawasi.
Shinichi terlihat kikuk, ia terus menunduk sejak terakhir kali ditawarkan menu ataupun sesudah makanan telah dihidangkan.
"a.. Anuu aku... "
"aku yang bicara dulu atau kau mau lebih dulu? " tawar Shiho menawarkan negosiasi.
"aku dulu! " Shinichi mengencangkan suaranya.
"baik.. Mari kita dengarkan " Shiho bersimpuh tangan sembari menyeruput jus stowberry dihadapanya, asam.. Itulah hal yang pertama indranya rasakan.
"pertama... Aku mau minta maaf karena mengganggu mu" seperti menunggu lanjutanya Shiho hanya memandang orang dihadapanya dengan sabar. "dan... Bisa kau berhenti menatap ku? Entah kenapa aku jadi tidak fokus" Shinichi menyerempetkan kata-katanya, Shiho mengangkat sebelah alisnya.
"bagaimana kalau kau saja yang bicara sambil menutup mata atau menunduk? " tawar Shiho.
"tidak mau.. Aku harus benar - benar menatap mu sebelum pulang" ujar Shinichi.
"baiklah.. Aku yang mengalah, lagi pula aku juga tidak mau melihat brengsek yang mengganggu ku berlama - lama" sahut shiho.
Jlebbb.... Shinichi merasa tertusuk mendengarnya, "gadis dengan mulut tajam" gumamnya dalam hati kemudian tersenyum.
Shiho kemudian meletakan kepalanya dimeja dan memandang keluar jendela dengan posisi menyamping, "apa begini lebih baik? " tanya Shiho, shinichi mengiyakan dengan singkat.
"Aku akan pulang besok pagi - pagi jadi ini hari terakhir ku disini, selain minta maaf aku juga mau bertanya satu hal.. "
"jika kau menanyakan tentang anak itu lagi kau pasti sudah tahu jawabanya" sahut Shiho cepat.
Shinichi menggeleng, "aku mau bilang..... "
"apa yang sebenarnya mereka bicarakan? " Kaito mengutuk dari meja sebrang.
"sudah ku bilang kita harusnya duduk lebih dekat" ujat Subaru sembari meminum kopi hitam pekat itu.
"Aku meletakan penyadap di baju Miyano tadi, tapi dia membuangnya -_-" sedikit tertawa Subaru menyahut.
"kita biarkan saja me... Eh?" Subaru gagal melanjutkan kalimatnya. "mana mereka? " lanjutnya, Kaito melonjak berdiri.
"ini karena kau mengajak ku bicara! " ujarnya.
Subaru berdiri, "mau kemana kau? " tanya Kaito lagi.
"pulang... Seperti yang ku bilang sebelumnya, biarkan saja mereka" ia kemudian menghela nafas, "ya hanya kali ini saja" lanjutnya.
***
Shinichi menyeret Shiho bersamanya, berlari menyebrangi london bridge setelah menyelesaikan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After All - [End]
Fiksi Penggemar[ WARNING ! ] - Shinshi Pairing - Selama ini Aku menolak masuk dalam permainan jahat Aku selalu berpikir untuk tidak menjadi pemeran antagonis diantara mereka Karena itu aku pergi jauh Karena aku takut Aku berhenti terluka dan berhenti mati rasa Ak...